search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
NATO Gertak China Karena Tetap Dukung Rusia
Rabu, 19 Juni 2024, 13:21 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/NATO Gertak China Karena Tetap Dukung Rusia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengancam China akan konsekuensi yang harus dihadapinya jika tetap memberikan dukungan pada Rusia.

Stoltenberg menuduh China memperburuk konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Gara-garanya, China dinilai memberikan dorongan besar-besaran untuk membangun kembali industri pertahanan Rusia.

"Presiden Xi Jinping telah mencoba menciptakan kesan bahwa ia mengambil peran di belakang dalam konflik ini, untuk menghindari sanksi dan menjaga perdagangan tetap lancar," ujar Soltenberg, melansir AFP.

Tapi kenyataannya, lanjut Stoltenberg, China selalu memicu konflik bersenjata di Eropa sejak Perang Dunia II. Namun pada saat yang sama, China juga ingin menjaga hubungan baik dengan Barat.

"China tak bisa melakukan dua arah. Pada titik tertentu, sekutunya perlu mengambil risiko. Harus ada konsekuensinya," tambah Stoltenberg.

Namun, China berargumen bahwa pihaknya tak pernah mengirimkan bantuan-bantuan yang 'mematikan' kepada kedua pihak. Mereka mengklaim pihaknya tak sama seperti Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya yang secara tegas memberikan bantuan kepada kedua negara.

Bulan depan, NATO bakal merayakan hari jadinya yang ke-75. NATO bakal mengadakan pertemuan puncak di Washington, AS.

Pertemuan itu bertujuan untuk mengirimkan pesan dukungan jangka panjang yang tegas bagi Ukraina. Hal ini akan dilakukan jelang Pemilu AS pada November mendatang.

"Semakin kredibel dukungan jangka panjang kami, semakin cepat Rusia menyadari bahwa mereka tidak bisa menunggu kami keluar," ujar Stoltenberg.

"Ini mungkin tampak seperti sebuah paradoks, namun jalan menuju perdamaian adalah lebih banyak senjata bagi Ukraina," tambahnya. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami