search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Lawan Balon Sampah Korut, Korsel Putar Lagu Hit BTS di Perbatasan
Senin, 22 Juli 2024, 09:08 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Lawan Balon Sampah Korut, Korsel Putar Lagu Hit BTS di Perbatasan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Militer Korea Selatan mulai memutar propagandanya seperti siaran berita hingga lagu-lagu K-pop termasuk lagu boyband BTS melalui pengeras suara di perbatasan dengan Korea Utara pada Minggu (21/7).

Siaran propaganda tersebut berisi berita, pesan yang mendesak tentara Korut di dekat perbatasan untuk melarikan diri atau membelot ke Korsel, hingga lagu-lagu K-pop, termasuk single hit BTS seperti 'Dynamite' dan 'Butter'.

"Seperti yang telah kami peringatkan berkali-kali, kami akan melakukan siaran pengeras suara dalam skala penuh di semua garis depan mulai pukul 1 siang," kata Kepala Staf Gabungan (JCS) dilansir dari Kantor berita Yonhap, Minggu (21/7).

JSC menyebut upaya itu dilakukan untuk membalas peluncuran lebih dari 2.000 balon berisi sampah dari Korut ke Korsel terhitung selama sembilan kali. Korut pun menganggap balasan Korsel sebagai perang psikologis.

Terpisah, Wakil direktur departemen di Partai Pekerja Korut, Kim Yo-jong mengatakan pihaknya akan mengubah metode serangan apabila militer Korsel dan para pembelot melanjutkan kampanye selebaran.

"Kami memberi peringatan keras kepada para bajingan itu lagi. Mereka harus siap membayar harga yang mengerikan dan mahal," kata Kim dalam sebuah pernyataan yang disiarkan kantor berita Korut, KCNA.

Adapun propaganda menggunakan pengeras suara merupakan salah satu taktik Korea Selatan yang digunakan untuk menghadapi Korea Utara. Taktik ini sudah dilakukan Korsel sejak Perang Korea pada 1950-1953.

Mantan Presiden Korsel Park Geun Hye menilai propaganda ini berhasil membuat sebagian warga Korut memberontak dan membelot ke Korsel.

Korea Selatan mulai menyiarkan propaganda melalui pengeras suara setelah sepenuhnya menangguhkan perjanjian militer antar-Korea. Penghentian perjanjian ini sebagai respons atas pengiriman besar-besaran balon pembawa sampah dari Korut.

Perjanjian yang ditandatangani di bawah pemerintahan Moon Jae-in pada 2018 itu melarang latihan artileri penembakan langsung di dekat perbatasan serta tindakan-tindakan lain yang dinilai konfrontatif.

Korea Utara telah menentang kampanye pengeras suara, serta selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh aktivis Korea Selatan, karena kekhawatiran bahwa masuknya informasi dari luar dapat menimbulkan ancaman bagi rezim Kim Jong Un.

Korut dan Korsel secara teknis masih berperang lantaran Perang Korea pada 1950-1953 silam berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami