search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Alasan Lagu APT. Rose BLACKPINK dan Bruno Mars Dilarang Diputar
Selasa, 29 Oktober 2024, 14:11 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Alasan Lagu APT. Rose BLACKPINK dan Bruno Mars Dilarang Diputar

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

APT., lagu terbaru Rosé BLACKPINK sekaligus hasil kolaborasi dengan Bruno Mars begitu viral sejak dirilis 18 Oktober. Lagu itu memecahkan banyak rekor, seperti Bruno Mars memenangkan M Countdown, kemenangan pertamanya di Korea dalam 15 tahun setelah debut di acara musik itu.

Lagu itu juga langsung mendominasi platform streaming musik Korea, seperti Melon, Genie, Bugs, dan Vibe. APT. juga berada di puncak tangga lagu Global Top 50 Spotify, menjadikan Rosé sebagai solois perempuan Korea pertama yang menempati posisi No. 1 di tangga lagu itu.

Sambutan hangat pendengar yang hingga membuat lagu tersebut viral diiringi dengan kritikan hingga larangan di beberapa negara, termasuk Korea Selatan itu sendiri.

APT. kini memperpanjang daftar lagu yang dilarang diputar jelang siswa SMA Korea Selatan mengikuti tes masuk universitas atau Ujian Kemampuan Skolastik Perguruan Tinggi (CSAT) atau yang dikenal sebagai suneung.

Musik serta lirik lagu yang catchy itu dikhawatirkan begitu melekat dalam pikiran para siswa sehingga membuat mereka tidak fokus belajar atau mengerjakan ujian mendatang.

Sedangkan di Malaysia, lagu apateu itu dinilai mempromosikan budaya Barat yang bertentangan dengan adat ketimuran. Public Health Malaysia melalui akun resminya mendorong masyarakat, terutama orang tua, lebih berhati-hati dengan lagu itu.

Berikut alasan-alasan lagu Apateu dilarang diputar.

Ganggu konsentrasi

Di Korea Selatan, lagu Apateu jadi momok bagi para siswa yang sedang mempersiapkan Ujian Kemampuan Skolastik Perguruan Tinggi (CSAT) atau yang dikenal sebagai suneung karena dianggap mengganggu konsentrasi.

Lirik lagu "apateu" yang berulang dalam melodi yang adiktif disebut menjadi tabu karena siswa khawatir itu semua begitu melekat dalam pikiran hingga mengganggu konsentrasi mereka, terutama saat ujian pada 14 November.

Fenomena melodi lagu terus terputar dalam pikiran seseorang dikenal sebagai earworm. Bagi masyarakat umum, earworm dapat membantu menenangkan pikiran yang tegang, tetapi bagi siswa, earworm sering kali mengganggu.

Sebelum APT., ada begitu banyak lagu lain yang menjadi terlarang bagi para siswa calon peserta CSAT. Beberapa di antaranya adalah U R Man (SS501), Ring Ding Dong (SHINee), Dumb Dumb (Red Velvet).

Promosi perilaku buruk

Di Malaysia, single Apateu ini tidak sampai dilarang seperti di Korea Selatan. Namun, akun resmi Public Health Malaysia ini menilai lirik lagu tersebut "terang-terangan mengajak gaya hidup yang tidak sehat dan menormalisasi budaya Barat."

Lirik "apateu apateu," merujuk pada nama permainan yang kerap dilakukan saat berkumpul dan minum-minum di Korea Selatan. Bagian itu pula yang kerap dijadikan backsound begitu banyak video di media sosial.

"Antara bait lirik, Rosé menyanyikan: 'Kissy face, kissy face / Sent to your phone, but / I'm tryna kiss your lips for real,'" bedah lirik dalam unggahan itu.

"Bruno Mars menambah: 'Turn this apateu into a club / I'm talkin' drink, dance, sm*ke, freak, party all night.'"

"Penggunaan istilah 'APT.' atau 'apartment' sebagai simbol tempat pertemuan dalam konteks menggoda juga memperlihatkan normalisasi terhadap tingkah laku yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya timur," tulisan dalam unggahan itu.

Oleh sebab itu, Public Health Malaysia mendorong orang-orang, terutama orang tua, untuk lebih berhati-hati.

"Anak-anak mungkin saja menghafal lirik-lirik tersebut tanpa menyadari pesan yang disampaikan. Sebagai orang tua, pendidik, dan masyarakat, hendaknya kita lebih berhati-hati dan peka terhadap pengaruh budaya Barat yang semakin diterima tanpa sensor." (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami