search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hujan Deras Picu 25 Peristiwa Bencana Alam di Jembrana
Rabu, 4 Desember 2024, 09:40 WITA Follow
image

beritabali/ist/ Hujan Deras Picu 25 Peristiwa Bencana Alam di Jembrana.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jembrana sejak Sabtu (30/11/2204) hingga Minggu (1/12/2024) memicu terjadinya 25 peristiwa bencana alam di sejumlah titik. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana mencatat kejadian tersebut didominasi oleh pohon tumbang, genangan banjir, tanah longsor, hingga kerusakan rumah akibat angin kencang dan sambaran petir.

Berdasarkan data BPBD Jembrana, rincian bencana meliputi 10 peristiwa pohon tumbang, 7 lokasi banjir, 3 tanah longsor, 3 dahan pohon patah, serta masing-masing satu peristiwa rumah tersambar petir dan rumah rusak akibat angin kencang.

“Yang paling banyak itu pohon tumbang. Kemudian ada banjir genangan karena saluran air meluap. Longsor juga terjadi di beberapa wilayah seperti Desa Pengeragoan, Asahduren, dan Desa Yehembang,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, Rabu (04/12/2024).

Banjir terjadi akibat intensitas hujan tinggi yang berlangsung cukup lama, ditambah tersumbatnya saluran air. Beberapa rumah warga turut terendam, meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Namun, kerugian materiil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

“Langkah awal yang kami utamakan adalah keselamatan warga. Pohon yang menimpa rumah atau kabel PLN segera kami tangani dengan koordinasi bersama pihak terkait. Selain itu, akses jalan yang tertutup longsor juga langsung dibuka,” tambahnya.

BPBD Jembrana mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi. Warga diminta menjauhi area rawan seperti tebing yang berisiko longsor dan sungai yang berpotensi meluap.

“Kami harap masyarakat selalu siap siaga menghadapi potensi bencana. Mari bersama-sama mengurangi risiko kerugian dengan meningkatkan kewaspadaan,” tutupnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami