search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Digitalisasi dan AI Dorong Pertumbuhan UMKM
Kamis, 12 Desember 2024, 00:37 WITA Follow
image

beritabali/ist/Digitalisasi dan AI Dorong Pertumbuhan UMKM.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Digitalisasi penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Hal ini disampaikan Senior Vice President Group Sustainability and Corporate Communication Telkom Ahmad Reza dalam workshop bertajuk "Inovasi AI untuk UMKM: Semakin Cuan Berkat Digitalisasi" di Denpasar, Rabu (11/12/2024).

Lebih lanjut, Reza menyampaikan dari 66 juta UMKM di Indonesia, namun baru 33 juta yang mengadopsi digitalisasi, sementara sisanya masih beroperasi secara konvensional.

"Digitalisasi dan teknologi adalah kunci untuk meningkatkan daya saing UMKM kita. Jika UMKM tidak beradaptasi dengan teknologi, kita akan menghadapi ancaman impor yang lebih besar," ujar Reza. 

Ia menjelaskan bahwa digitalisasi memberi kesempatan besar bagi UMKM untuk tumbuh dan memperluas pasar, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga secara internasional.

Reza mencatat bahwa saat ini ada sekitar 19 juta UMKM yang memanfaatkan platform digital, dan angka ini diprediksi akan terus naik, mencapai 20 juta lebih pada 2024. Hal ini menunjukkan adopsi teknologi yang semakin meningkat meskipun tantangan besar seperti infrastruktur dan literasi digital masih ada.

"Digital itu bukan hanya tentang memiliki media sosial, tetapi juga menciptakan pengalaman produk yang luar biasa bagi konsumen. Mindset yang harus diubah adalah bahwa digitalisasi itu penting dan efektif untuk memasarkan produk serta menjangkau pasar yang lebih luas," kata Reza.

Meningkatnya penyerapan digital diprediksi dapat memberikan kontribusi lebih dari 1% terhadap pertumbuhan GDP nasional, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Reza optimistis dengan kondisi konektivitas dan pariwisata yang membaik, daya beli masyarakat yang bagus, pertumbuhan bisnis UMKM di 2025 masih bisa berada di atas 8 persen. Terlebih jika melihat tren pertumbuhan bisnis UMKM dari 2021 hingga 2024 yang mencapai 21%.

Sementara itu, Muhamad Deta Septianto, VP IT Automation & Security, menjelaskan peran penting Artificial Intelligence (AI) dalam mendukung operasional dan pemasaran UMKM. AI, menurut Deta, adalah teknologi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan berbagai sektor dalam bisnis, mulai dari pemasaran, penjualan, hingga operasional dan produksi.

"AI dapat membantu UMKM menganalisis data, memprediksi tren pasar, dan meningkatkan efisiensi biaya produksi. Pengadopsian AI oleh UMKM sangat penting untuk mengembangkan bisnis mereka dan memperbesar portofolio produk," jelas Deta. 

Ia juga menambahkan bahwa dengan adanya infrastruktur digital yang memadai, UMKM dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan daya saing dan memperluas jangkauan pasar mereka.

Lebih lanjut, Deta menjelaskan bahwa penerapan AI telah memberikan efektivitas dan efisiensi dalam operasional, serta optimalisasi hasil pekerjaan dan penggunaan sumber daya dalam biaya produksi.

Editor: Robby

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami