Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




BMKG: Bali Termasuk Zona Seismik Aktif

Minggu, 5 Oktober 2025, 23:26 WITA Follow
Beritabali.com

bbn/ilustrasi/BMKG: Bali Termasuk Zona Seismik Aktif.

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Pusat Gempa Regional (PGR) III Bali mengingatkan bahwa Pulau Bali merupakan salah satu zona seismik aktif di Indonesia. Artinya, potensi gempa bumi di wilayah ini adalah fenomena alam yang wajar secara tektonik.

PMG Muda PGR III Bali, Pande Komang Gede Arta Negara, S.Tr., menjelaskan bahwa secara geografis Bali memiliki dua sumber utama gempa bumi, yaitu di bagian selatan dan utara.

“Bali merupakan salah satu zona seismic aktif di Indonesia, yang secara tektonik memiliki sumber gempa utama di selatan (subduksi lempeng Indo-Australia menyusup ke dalam lempeng Eurasia) dan di utara (Patahan Naik Busur Belakang Flores/Flores Back Arc Trust). Selain itu terdapat sejumlah sesar/patahan aktif di darat. Sehingga tidak dapat dikatakan bahwa daerah Bali Selatan lebih sering mengalami gempa daripada daerah utara, begitupun sebaliknya. Secara tektonik, kondisi ini normal dimana Bali merupakan zona seismic aktif," bebernya, Minggu (5/10/2025) di Badung.

Menurutnya, guncangan gempa yang dirasakan masyarakat sangat bergantung pada jarak dan kekuatan sumber gempa. Gempa yang berpusat di laut bisa dirasakan cukup kuat di daratan tergantung pada kondisi batuan dan kedalaman sumbernya.

“Guncangan gempa dipengaruhi oleh jarak pusat gempa dan kekuatan gempa. Gempabumi dengan pusat di laut bisa saja dirasakan guncangannya hingga ke daratan Pulau Bali. Lokasi pusat gempa (di laut atau darat) menunjukkan sumber gempa mana yang menjadi pemicu gempa tersebut. Jika berbicara aktivitas kegempaan di suatu wilayah, tidak bisa hanya dengan membandingkan jumlah gempabumi dari tahun ke tahun. Aktivitas kegempaan bergantung pada beberapa faktor seperti kondisi batuan, mekanisme sumber gempa, periode ulang, dan kerapatan jaringan sensor," ujarnya.

Arta Negara menambahkan, aktivitas gempa di Bali bersifat alami dan tidak selalu menandakan peningkatan risiko besar. Oleh sebab itu, masyarakat diimbau agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.

"Secara umum masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, menghindari bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ucapnya.

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami