Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Nyaris Punah, Kakatua Jambul Kuning di Nusa Penida Siap Dihidupkan Kembali

Sabtu, 25 Oktober 2025, 11:13 WITA Follow
Beritabali.com

beritabali/ist/Nyaris Punah, Kakatua Jambul Kuning di Nusa Penida Siap Dihidupkan Kembali.

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Burung kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea sulphurea) yang dulu ramai beterbangan di Pulau Nusa Penida kini nyaris punah. Suara nyaring dan sayap putihnya yang dulu menghiasi langit Bali kini hampir hanya tinggal kenangan.

Hasil inventarisasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali tahun 2017–2019 mencatat, hanya satu ekor kakatua kecil jambul kuning yang masih ditemukan di alam liar Nusa Penida.

Padahal, pada 2014 jumlahnya masih dua ekor. Upaya pelepasliaran dua pasang burung hasil penangkaran oleh PT Anak Burung Tropikana (ABT) pada 2015 sempat memberi harapan baru. Namun, karena minimnya pohon besar untuk bersarang dan ancaman predator seperti ular dan biawak, populasi mereka kembali menurun drastis.

“Berdasarkan pengamatan terakhir sekitar tahun 2020, spesies ini sudah tidak lagi terlihat di alam Nusa Penida,” ujar Kepala Balai KSDA Bali, Ratna Hendratmoko.

Kini, harapan itu perlahan tumbuh kembali. BKSDA Bali tengah berkoordinasi dengan seluruh UPT KSDA lingkup Ditjen KSDAE untuk mendata keberadaan burung ini di berbagai penangkaran. Tujuannya, agar dapat dilakukan translokasi ke Bali untuk program pengembangbiakan intensif.

Hasilnya cukup menggembirakan, di salah satu penangkaran di Bali kini terdapat 18 ekor kakatua kecil jambul kuning yang siap dikembangkan lebih lanjut. Sementara itu, satu ekor lainnya sedang menjalani masa rehabilitasi di Yayasan Pecinta Alam dan Kemanusiaan.

Sebagai langkah nyata, BKSDA Bali berencana melepasliarkan empat ekor (dua pasang) kakatua kecil jambul kuning di Nusa Penida pada akhir November 2025. Sebelum itu dilakukan tahap habituasi, yaitu penyesuaian lingkungan agar burung mampu bertahan hidup di alam.

“Restocking akan kami lakukan dalam waktu dekat. Kami memastikan habitat di Nusa Penida benar-benar layak dan aman sebelum burung-burung ini kembali terbang bebas,” tambah Ratna.

Perjalanan panjang kakatua kecil jambul kuning di Nusa Penida menjadi pengingat bahwa pelestarian satwa tak hanya soal melepas ke alam, tetapi juga menjaga keseimbangan tempat mereka hidup.

Dan bila semua berjalan lancar, bukan tidak mungkin akhir tahun ini langit Nusa Penida kembali dihiasi kepakan indah burung berjambul kuning yang hampir punah itu.

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami