Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Nyaris Punah, Kakatua Jambul Kuning di Nusa Penida Siap Dihidupkan Kembali
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Burung kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea sulphurea) yang dulu ramai beterbangan di Pulau Nusa Penida kini nyaris punah. Suara nyaring dan sayap putihnya yang dulu menghiasi langit Bali kini hampir hanya tinggal kenangan.
Hasil inventarisasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali tahun 2017–2019 mencatat, hanya satu ekor kakatua kecil jambul kuning yang masih ditemukan di alam liar Nusa Penida.
Padahal, pada 2014 jumlahnya masih dua ekor. Upaya pelepasliaran dua pasang burung hasil penangkaran oleh PT Anak Burung Tropikana (ABT) pada 2015 sempat memberi harapan baru. Namun, karena minimnya pohon besar untuk bersarang dan ancaman predator seperti ular dan biawak, populasi mereka kembali menurun drastis.
“Berdasarkan pengamatan terakhir sekitar tahun 2020, spesies ini sudah tidak lagi terlihat di alam Nusa Penida,” ujar Kepala Balai KSDA Bali, Ratna Hendratmoko.
Baca juga:
Puluhan Kakatua Langka Dikembalikan ke Ambon
Kini, harapan itu perlahan tumbuh kembali. BKSDA Bali tengah berkoordinasi dengan seluruh UPT KSDA lingkup Ditjen KSDAE untuk mendata keberadaan burung ini di berbagai penangkaran. Tujuannya, agar dapat dilakukan translokasi ke Bali untuk program pengembangbiakan intensif.
Hasilnya cukup menggembirakan, di salah satu penangkaran di Bali kini terdapat 18 ekor kakatua kecil jambul kuning yang siap dikembangkan lebih lanjut. Sementara itu, satu ekor lainnya sedang menjalani masa rehabilitasi di Yayasan Pecinta Alam dan Kemanusiaan.
Sebagai langkah nyata, BKSDA Bali berencana melepasliarkan empat ekor (dua pasang) kakatua kecil jambul kuning di Nusa Penida pada akhir November 2025. Sebelum itu dilakukan tahap habituasi, yaitu penyesuaian lingkungan agar burung mampu bertahan hidup di alam.
“Restocking akan kami lakukan dalam waktu dekat. Kami memastikan habitat di Nusa Penida benar-benar layak dan aman sebelum burung-burung ini kembali terbang bebas,” tambah Ratna.
Perjalanan panjang kakatua kecil jambul kuning di Nusa Penida menjadi pengingat bahwa pelestarian satwa tak hanya soal melepas ke alam, tetapi juga menjaga keseimbangan tempat mereka hidup.
Dan bila semua berjalan lancar, bukan tidak mungkin akhir tahun ini langit Nusa Penida kembali dihiasi kepakan indah burung berjambul kuning yang hampir punah itu.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/aga
Berita Terpopuler
Karyawan Studio Tatto Gantung Diri Sambil Live TikTok di Kos Denpasar
Dibaca: 8297 Kali
Pesan Terakhir Pelajar SMP di Denpasar yang Tewas Gantung Diri
Dibaca: 6490 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem