search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemprov Tindak Tegas Tutup Usaha yang Merugikan Pariwisata Bali
Rabu, 24 Oktober 2018, 06:54 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com,Badung. Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten sudah mengambil tindakan dengan melakukan pemeriksaan langsung ke toko-toko yang dicurigai melakukan tindakan curang, jika ketahuan maka akan langsung ditindak tegas baik pencabutan ijin maupun penutupan usahanya.
 
[pilihan-redaksi]
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bersama Industri Pariwisata Badung dengan tema "Road to Quality Tourism" bertempat di Hotel Trans, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Selasa (23/10).
 
"Beberapa hari lalu Saya sudah turun langsung untuk pengecekan ke lapangan mendatangi beberapa toko. Dari hasil pengecekan tersebut ada yang mencurigakan, dimana ada pekerja asing, produk yang dijual juga tidak mencerminkan Bali bahkan kebanyakan yang dijual merupakan barang import. Kita semua harus bertanggungjawab, kita tidak ingin Bali dijual murah, semua pihak harus bersinergi bergandengan tangan," ujarnya.
 
Ditambahkan Wagub Cok Ace, wisatawan Tiongkok dipaksa untuk belanja di sejumlah toko yang diduga mempekerjakan tenaga kerja asing asal Tiongkok tanpa ijin, hal ini tentu saja merugikan pariwisata Bali. "Sistem pembayaran dicurigai memakai sistem perbankan dari Tiongkok dan tidak ada sepeser pun yang didapat oleh Bali. Sehingga, hal itu semakin merugikan bisnis pariwisata, karena Bali hanya mendapatkan sampahnya saja. Kita harus selektif mendatangkan wisatawan ke Bali. Karena dengan kejadian ini sangat merugikan citra pariwisata Bali, apalagi wisatawan asal Tiongkok mendominasi angka kunjungan wisatawan ke Bali,"ungkapnya.
 
Sebelumnya pada Kamis (18/10), Wagub Cok Ace mendatangi beberapa toko Tiongkok di Bali (Denpasar, Badung) yang menjual kasur, latex, sutra dan juga perhiasan terkait Pemberitaan tentang Bali dijual murah di Tiongkok. Dengan menggandeng pelaku pariwisata seperti Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Cok Ace menemukan beberapa hal. Seperti dalam toko-toko tersebut tidak ada yang menjual produk khas Bali, serta ditemukan beberapa pekerja asing. Ia pun berjanji akan mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
 
[pilihan-redaksi2]
Sementara itu Wakil Bupati Badung I Ketut Suyasa mengajak para peserta FGD untuk fokus pada masalah yang saat ini tengah berkembang yakni pariwisata Baki yang dijual murah. Menurut Wabup Suyasa, menjual pariwisata Bali secara murah diibaratkan sebuah penjajahan yang sangat berbahaya. Senada dengan Cok Ace, ia juga mengajak semua pemangku pariwisata bersinergi dan mencari solusi terkait permasalah ini demi pariwisata Bali yang berkualitas. Kita harus tegas, jangan sampai hal ini dibiarkan. Saya minta harus ada hasil rekomendasi untuk kita tindaklanjuti," imbuhnya.
 
Pada kesempatan tersebut hadir pula Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung I Gst Agung Ngurah Rai Suryawijaya, Kadisparda Badung I Made Badra, Perwakilan dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Camat Kuta Utara serta Lurah Kerobokan Kelod. (bbn/rlspemprov/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami