search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tim Epidemiologi Unud: Jumlah Tes Covid-19 di Bali Masih Kurang
Jumat, 23 Oktober 2020, 15:25 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Terkait penanganan Covid-19 di Bali, dr. I Made Ady Wirawan, MPH, PhD selaku Ketua Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Udayana dan bagian tim Epidemiologi FK Unud menilai saat ini sudah mulai membaik dengan angka reproduksi efektif per hari ini adalah 0,92.

Meski demikian, angka tersebut akan lebih baik jika diiringi dengan jumlah tes memadai yaitu minimal 1/1.000 penduduk per minggu. Ia menyebut jumlah tes Covid-19 di Bali per minggunya masih kurang.

Dari data nasional tercatat baru mencapai 0,85 per 1.000 penduduk per minggu, dengan proporsi tes didominasi DKI Jakarta. Kendati untuk data jumlah tes di Bali belum diketahui secara rinci, ukuran idealnya 1 per 1.000 penduduk per minggu. 

"Kalau penduduk Bali 4 juta, maka per minggu idealnya ada 4.000 orang yang di test dan bukan jumlah spesimen," ungkapnya.

Ia juga masih melihat banyaknya kasus tanpa gejala yang tidak terdeteksi dimana tercatat estimasi baru 1/4 penderita tanpa gejala yang terdeteksi dalam 2 bulan terakhir.

Dalam upaya penanganan Covid-19, ia mengusulkan Gugus Tugas di Bali untuk meningkatkan pelacakan (tracing) dan pemeriksaan PCR pada semua kontak erat kasus Covid-19.

Selain itu, ia juga mendorong untuk meningkatkan tes selektif pada populasi atau tempat berisiko, seperti pasar, melakukan karantina dan isolasi terstruktur pada kasus suspek dan terkonfirmasi Covid-19.

"Juga menegakkan upaya pembatasan sosial lebih baik, misalnya benar-benar ada sanksi," ujarnya.

Jika pembatasan sosial belum dapat dilaksanakan, menurutnya, kegiatan masyarakat yang bersifat produktif agar benar-benar memperhatikan protokol kesehatan. Disertai dengan larangan atau membatasi kegiatan yang tidak perlu atau kegiatan dengan daya ungkit ekonomi yang rendah, misalnya pesta, hiburan malam dan lain-lain. Ia juga minta Gugus Tugas antisipasi klaster Liburan, Pilkada dan even lainnya.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami