search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bukan Freeport, Raksasa Tambang AS Ini Lirik Gunung Emas RI
Senin, 2 Januari 2023, 10:34 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Bukan Freeport, Raksasa Tambang AS Ini Lirik Gunung Emas RI

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Perusahaan tambang asal Amerika Serikat yakni Barrick Gold berencana memperluas eksplorasi untuk menambah cadangan emas dan tembaga di seluruh kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Adapun salah satunya ada di Indonesia.

Mengutip Bloomberg, menurut Chief Executive Officer Mark Bristow tim eksplorasi Asia-Pasifik Barrick Gold disebut tengah mencari endapan di sepanjang sabuk mineral dengan luas yang membentang dari Pakistan hingga Papua Nugini.

Saat ini Barrick Gold sendiri diketahui tidak memiliki kegiatan eksplorasi yang terkonfirmasi di Indonesia, tetapi "Tentu saja itu bagian dari evaluasi kami pada tahap ini," kata Bristow dalam sebuah wawancara.

Indonesia berada pada jalur eksplorasi perusahaan antara dua aset utama Barrick Gold di kawasan Asia Selatan dan Pasifik yakni tambang emas Porgera di Papua Nugini dan tambang tembaga-emas Reko Diq di Pakistan.

Berada di jalur cincin api (ring of fire), Indonesia diketahui memiliki sumber daya yang melimpah termasuk nikel, tembaga, dan emas dan menjadikannya pemain utama untuk proyek-proyek penting untuk produksi kendaraan listrik dan logam mulia.

Selain itu, Indonesia saat ini juga telah menjalankan kebijakan yang dirancang untuk menjaga kekayaan mineral tersebut di dalam perbatasannya dengan membatasi ekspor dan mendorong lebih banyak pemrosesan di dalam negeri.

Terbaru pemerintah RI telah menandatangani aturan pelarangan ekspor bijih bauksit, dengan komoditas lainnya termasuk salah satu komoditas menjadi incaran Barrick Gold, tembaga, juga diharapkan akan segera dilarang ekspor langsung konsentratnya.

Data terbaru Survei Geologi AS (USGS) mencatat Indonesia masuk dalam 10 besar negara paling kaya tembaga dengan cadangan logam tembaga Indonesia mencapai 24 juta ton atau sekitar 3 persen dari total cadangan global. Publikasi yang sama menyebut produksi logam tembaga Indonesia tahun 2021 mencapai 810 ton, naik signifikan dari 505 ton pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, untuk bijih, berdasarkan data Badan Geologi Kementerian ESDM 2020 menyebut total cadangan bijih tembaga Indonesia mencapai 2,63 miliar ton dan sumber daya sebesar 15,08 miliar ton. Adapun produksi bijih tembaga sebesar 100 juta ton per tahun.

Untuk komoditas emas, Indonesia juga merupakan salah satu negara paling kaya. Data USGS menyebut cadangan emas RI mencapai 2.600 ton atau nyaris 5 persen total cadangan global.

Saat ini sejumlah perusahaan asing yang ikut menambang emas dan tembaga di Indonesia termasuk Freeport-McMoRan, Newmont dan Newcrest. Dua yang disebutkan terakhir telah berhenti keluar setelah saham perusahaan yang beroperasi di Indonesia diakuisisi oleh pengusaha lokal. Barrick merupakan perusahaan tambang emas terbesar di dunia sebelum Newmont mengakuisisi Goldcorp pada 2019.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami