search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Abrasi Pantai di Tiga Gili Jadi Atensi Menteri Bappenas
Selasa, 10 Januari 2023, 21:40 WITA Follow
image

beritabali/ist/Abrasi Pantai di Tiga Gili Jadi Atensi Menteri Bappenas.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Abrasi atau penyusutan garis pantai di kawasan wisata tiga Gili Trawangan, Meno dan Air di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat membutuhkan kebijakan segera. 

Fenomena abrasi di Tiga Gili utamanya karena kondisi perairan di sana yang memiliki karakteristik gelombang dan arus yang cukup besar.

Dalam kunjungan ke Gili Terawangan mendampingi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Perencanaan Pembangunan (PPN/ Bappenas) Republik Indonesia, Staf Khusus Menteri Bappenas, Erfan Maksum mengatakan, yang terpenting adalah menata tata ruang pantai agar beradaptasi dengan dinamika gelombang laut. 

"Walau ada program korektif seperti pemecah gelombang atau penanaman mangrove tapi tata ruang seperti bangunan di bibir pantai yang terlalu menonjol juga menjadi penyebab dan harus ditata", kata Erfan, Senin (9/1).

Titik terdekat utara dermaga menjadi lokasi kunjungan Kementerian PPN/Bappenas RI ke tiga Gili. 

"Sudah lama menjadi keluhan masyarakat karena datanya, abrasi terjadi empat meter setiap tahunnya. Kita sedang mengupayakan kebijakan penanganan", jelas Gubernur, mendampingi kunjungan Menteri PPN/ Bappenas RI. 

Fenomena abrasi di Tiga Gili utamanya karena kondisi perairan di sana yang memiliki karakteristik gelombang dan arus yang cukup besar. Ditambah lagi dengan ekosistem perairan bawah laut yang mulai tergerus, sehingga kecepatan arus yang menghantam pulau itu tidak lagi mampu difilter oleh ekosistem yang ada.

Opsi penanaman mangrove di Tiga Gili untuk menahan laju abrasi bisa saja dilakukan, namun hal itu tergantung dari area topografi. Di sana memang terlihat beberapa titik yang tidak bisa ditanami mangrove karena menjadi snorkling atau pemandian.

Dari data Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, setiap tahunnya terjadi pengikisan bibir pantai akibat gelombang pasang di ketiga pulau. Abrasi cukup ekstrem terjadi di bagian Timur Gili Air, kemudian bagian Utara Gili Trawangan, serta di bagian selatan atau depan Pelabuhan Gili Meno.

"Kami juga pernah melakukan pengukuran dari bibir pantai ke daratan. Sejak 2002 itu sudah berkurang 60 meter", tambahnya. 

Oleh karena itu pihaknya meminta pemerintah segera mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi ancaman abrasi di destinasi wisata  kelas dunia tersebut.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami