Anggota Ormas Luka Parah Usai Bentrok dengan Mahasiswa Papua
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Insiden bentrok yang terjadi antara mahasiswa Papua dan ormas Pariot Garuda Nusantara (PGN) serta aparat desa ternyata ada yang mengalami luka serius.
Adalah MA diduga anggota ormas dari Pekat Indonesia Bersatu mengalami luka kepala bocor saat bentrok terjadi. Ia kini menjalani perawatan di rumah sakit Bros Renon, Denpasar.
Luka kepala bocor yang dialami korban MA merupakan buntut dari peristiwa bentrok di depan Asrama Putra Papua (Aspura), Jalan Tukad Yeh Aya Nomor 52, Renon, Denpasar Selatan, pada Rabu 16 November 2022 pagi.
Hanya saja, dari aksi bentrok itu beredar kabar bahwa ada pecalang yang meninggal. Bahkan beredar foto-foto pecalang dalam kondisi diperban di bagian kepala dalam posisi terbaring di rumah sakit.
Namun hal itu dibantah Kapolsek Denpasar Selatan Kompol I Made Teja Dwi Permana. Ia mengatakan informasi itu hoaks alias tidak benar.
"Hoax, tidak ada yang meninggal," tegasnya saat dikonfirmasi awak media, pada Kamis 17 November 2022.
Namun Kompol Teja enggan membeberkan kejadian yang dialami MA. Sementara dari informasi korban MA diduga anggota Ormas Pekat Indonesia Bersatu. Ia ikut membantu pasca bentrok terjadi.
"Anggota ormas itu ikut membantu jaga keamanan ketika mahasiswa hendak menggelar aksi demo," sebutnya.
Nahas pas kerusuhan terjadi, korban MA terkena hantaman kayu hingga kepalanya bocor. Ia langsung dilarikan ke RS Bros Renon, agar segera mendapatkan perawatan intensif.
"Korban masih dirawat di rumah sakit Bros," bebernya.
Diberitakan kericuhan pecah di Asrama Putra Papua (Aspura), Jalan Tukad Yeh Aya Nomor 52, Banjar Tengah, Desa Renon, Denpasar Selatan, pada Rabu 16 November 2022. Pertikaian terjadi antara kelompok mahasiswa Papua dengan organisasi masyarakat (ormas) dan pecalang desa.
Para mahasiswa awalnya didesak untuk tidak menggelar demo dan diminta membubarkan diri. Namun mahasiswa tidak mau dan ngotot akan berdemo. Keributan pecah setelah kedua kubu saling dorong dan akhirnya saling pukul dengan tangan kosong serta kayu pembawa spanduk.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/bgl