Beli Kripto Rp1,5 Juta Tahun 2014, Kini Menjadi Rp9,8 Miliar
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Aset kripto masih menjadi investasi jangka panjang yang menjanjikan. Untuk mencari aset yang menjanjikan di masa depan ada beberapa hal yang harus diperhatikan investor.
Chief Technology Officer (CTO) Indodax William Sutanto menyebut investor perlu memilih aset kripto dengan bijak melalui riset mendalam (deep research) yang punya peluang di masa depan.
"Fokus pada investasi jangka panjang, mengamankan aset, memilih token dengan fundamental baik dan jelas sehingga bisa memprediksi masa depan kripto yang akan dibeli," ungkap William.
Selain itu, atra dia, gunakan exchange yang terpercaya dan berlisensi.
“Market bearish hanya siklus yang tidak akan berlangsung lama," kata dia.
Menurut William, pandangan yang menyebut aset kripto adalah aset jangka pendek adalah kurang tepat.
"Jika kita jeli melihat peluang dan mempelajari whitepaper dari project-project tersebut cukup banyak proyek yang bagus dan worth untuk disimpan dalam jangka panjang," ujar William.
William mengaku awalnya dirinya tidak sadar pernah membeli Ethereum. Berawal dari FOMO setelah mendengar kabar Co-Founder Ethereum, Vitalik Buterin menjual 3.000 ETH, pria ini iseng membuka email lama yang dia gunakan saat awal masuk ke dunia aset kripto.
Saat mengecek email lama, tidak disangka ternyata dia sempat membeli pre-sale Ethereum pada 2014 sebanyak 500 ETH yang masih tersimpan di wallet lama. Kini, 500 ETH yang dibelinya seharga US$ 150 telah mengendap menjadi Rp9,8 miliar.
"Saya sangat terkejut dan baru teringat bahwa saya pernah memiliki total 500 Ethereum di wallet yang sudah lama tidak pernah saya buka lagi dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk membukanya. Aset kritpo Ethereum yang saya peroleh adalah Ethereum yang saya beli saat presale via initial coin offering (ICO) pada tahun 2014 lalu," jelas William.(sumber: beritasatu.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net