search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Buka World Water Forum, Jokowi Perkenalkan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih
Senin, 20 Mei 2024, 10:51 WITA Follow
image

bbn/tangkapan layar YouTube Biro Setpres/Buka World Water Forum, Jokowi Perkenalkan Prabowo Sebagai Presiden Terpilih.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperkenalkan calon presiden terpilih Prabowo Subianto di hadapan delegasi dan pemimpin dunia yang hadir dalam pembukaan World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024).

Hal ini sebagai berlanjutnya tongkat kepemimpinan Indonesia dalam komitmen menjaga pengelolaan air dengan negara-negara lain.

"In this good occasion allow me to introduce the president elect of Indonesia Mr. Prabowo Subianto who is curely serving as Minister of Defence. Who will continue Indonesia's comitment to contribute to work with water management," ucap Jokowi disambut tepuk tangan para hadirin.

(Dalam kesempatan yang baik ini izinkanlah saya memperkenalkan presiden terpilih Indonesia pak Prabowo Subianto yang melayani dengan baik sebagai Menteri Pertahanan RI dan yang melanjutkan komitmen Indonesia untuk berkontribusi bekerja dalam pengelolaan air-red)

Tampak Prabowo pun merespons dengan berdiri dan memperkenalkan diri di hadapan audiens yang hadir.

Sebelumnya Jokowi dalam kata sambutannya mengatakan pertemuan forum air sedunia bertujuan untuk meneguhkan komitmen bersama dan merusmuskan aksi nyata pengelolaan air yang inklusif dan berkelanjutan.

Ia menyebut dari 72 persen permukaan bumi yang tertutup air hanya 1 persen yang bisa diakses dan digunakan sebagai air minum dan keperluan sanitasi. Bahkan, lanjutnya, tahun 2050, 500 juta petani kecil sebagai penyumbang 80 persen pangan dunia diprediksi paling rentan mengalami kekeringan.

"Tanpa air tidak ada makanan, tidak ada perdamaian, tidak ada kehidupan. Air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnyaa sangat berharga," sebutnya.

Dikatakan sebagai negara luas per area yang mencapai 65 persen, Indonesia kaya kearifan lokal dalam pengelolaan air mulai dari sepanjang garis pantai, pinggiran aliran sungai, sampai tepian danau.

Selain itu masyarakat Indonesia memiliki nilai budaya terhadap air salah satunya adalam sistem pengairan subak di Bali yang dipraktikkan sejak abad 11 tahun lalu dan diakui sebagai warisan budaya dunia.

"Selain itu bagi masyarakat Bali air adalah kemuliaan yang mengandung nilai nilai spiritual dan budaya yang harus dikelola bersama-sama," ujarnya. 

Hal tersebut, kata dia, sejalan dengan tema kita kali tahun ini yakni air bagi kemakmuran bersama yang bisa dimaknai menjadi 3 prinsip dasar yaitu menghindari persaingan, mengedepankan pemerataan dan kerja sama inlkusif dan menyokong perdamian dan kemakuran bersama.

Menurutnya, ketiga bisa terwujud dengan sebuah kata kunci yaitu kolaborasi. Di indonesia kolaborasi menjadi kunci keberhasilan meretorasi Sungai Citarum serta pengembangan energi hijau solar panel terapung di waduk Cirata yang menjadi terbesar di Asia Tenggara dan ketiga di dunia.

"Indonesia berharap dunia dapat saling bergandengan tangan secara berkesinambungan untuk dapat memperkuat komitmen kolaborasi dalam menghadapi tantangan global terkait air," pungkasnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami