Cara Hitung Hari Perkiraan Lahir Janin, Ibu Hamil Wajib Tahu
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Saat awal kontrol kehamilan, dokter atau bidan biasanya akan bertanya tentang riwayat menstruasi ibu hamil. Tanggal itu penting tidak hanya untuk menghtung usia janin, tapi juga hari perkiraan lahir (HPL) bayi.
Baca juga:
5 Cara Menjaga Kesehatan Paru-Paru
HPL bisa ditentukan secara detail mulai dari tanggal, bulan, dan tahunnya. Meski begitu, waktu tersebut tetap hanya perkiraan. Sehingga bisa jadi beberapa hari lebih cepat atau lebih lambat dari HPL.
"HPL ini bukan berarti hari pasti lahir, hanya perkiraan saja. Artinya kalau mungkin misalkan itu nanti mundur atau maju sebenarnya masih hal yang wajar," kata dokter umum dr. Jeffry Kristiawan, dikutip dari kanal YouTube Tanyakan Dokter.
Persalinan mundur dari HPL masih dianggap normal apabila hanya terlewat beberapa hari. Namun, apabila mundurnya mencapai satu hingga dua minggu, perlundilakukan pemeriksaan kondisi janin.
"HPL ini bisa diketahui dengan beberapa cara, salah satunya bisa dengan hitung-hitungan. Makanya biasanya kalau kontrol pertama kali ke dokter pasti ditanya riwayat menstruasi, hari pertama, hari terakhirnya kapan. Karena di situ nanti kita bisa hitung pakai rumus, namanya rumus Neagel," jelasnya.
Ibu perlu tahu kapan riwayat menstruasinya berakhir. Sebab, HPL bisa dihitung berdasarkan HPHT atau waktu yang mengacu pada hari pertama ketika menstruasi ibu berakhir.
Setelah bisa memastikan itu, bisa dihitung dengan rumus tanggal HPHT ditambahkan 7, bulannya dikurangin 3, dan tahunnya ditambahkan satu.
"Misalnya HPHT kalian sekitar tanggal 10 bulan Juni 2021. Kemudian, (tanggal) tambah 7 berarti perkiranya tanggal 17. Tadi kan Juni, kita hitung mundur 3 bulan jadi perkiraan ya tanggal 17 Maret. Tahunnya ditambahkan satu, jadi 2022. Perkiranya seperti itu, jadi itu cukup akurat sebenarnya," ujarnya.
Selain memghirung secara manual, HPL juga bisa ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan USG. Tetapi, menurut dokter Jeffry, hasilnya bisa saja berbeda. Karena HPL dari pemeriksaan USG juga ditentukan dengan ukuran janin.
"Ketika USG di trimester kedua atau ketiga kadang-kadang HPL ini bisa mundur atau mungkin maju dari hitungan sebelumnya. Makanya kalau pakai HPL dari USG lebih akurat ketika masih hamil di trimester pertama, yaitu tanggal berapa dicatat aja. Kadang-kadang di trimester kedua, ketiga itu bisa berubah-berubah karena berdasarkan ukuran janin yang diukur pada waktu itu," paparnya.(sumber: suara.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net