search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Curah Hujan Tinggi, Telur Penyu Gagal Menetas di Pesisir Kuta
Sabtu, 19 November 2022, 20:53 WITA Follow
image

beritabali/ist/Curah Hujan Tinggi, Telur Penyu Gagal Menetas di Pesisir Kuta.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Tingginya curah hujan beberapa minggu ini mengakibatkan beberapa telur-telur penyu gagal menetas di pesisir pantai di daerah Kuta, Badung dan sekitarnya.

Kondisi tersebut disebabkan karena Penyu dan telurnya harus berada dalam lingkungan yang mendukung yakni kondisi suhu hangat saat menetaskan telurnya.

Jika memasuki musim penghujan secara alami telurnya akan basah. Maka, otomatis telur-telurnya akan gagal menetas. Hal tersebut disampaikan, Founder Kuta Beach Sea Turtle Conservation Center (KBSTCC), I Gusti Ngurah Tresna, Sabtu (19/11) di Kuta, Badung.

"Penyu biasanya akan bertelur pada bulan-bulan Maret sampai Oktober. Proses bertelur dengan suhu lingkungan dari 28 sampai 30 derajat celsius. Sampai saat ini, sudah tidak ada lagi penyu-penyu yang bertelur di hampir seluruh pesisir di Bali," katanya. 

"Telurnya jika musim penghujan basah, sehingga mungkin menetas sekitar 5 sampai 10 persen. Perlu kita jaga proses kehangatannya. Dari pengalaman selama ini sebagian besar penyu-penyu akan menetas sekitar 100 telur lebih," imbuhnya. 

Sebagai pencegahan, menurutnya, salah satu adalah dengan cara memberi penutup sarang penyu-penyunya di kala hujan. Jika terdapat sinar matahari maka tutupnya kembali dibuka.

Tresna menambahkan, jika dilihat dari data per tahun sekitar 35 ribu telur mampu diselamatkan.

Editor: Robby

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami