Demo Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Bakar Ban
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara membakar ban dalam aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM, di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (6/9).
Baca juga:
Truk Tabrak Belasan Motor di Pasar Gekbrong
Massa aksi membawa sejumlah spanduk dan atribut berisi penolakan kenaikan harga BBM. Mereka juga berorasi gantian menyuarakan suara penolakan. Salah satu poster bertuliskan "Ada yang naik tapi bukan gaji".
Di sela orasi, mereka lalu membentuk lingkaran, di bagian tengah, massa membakar ban yang sejak awal mereka dibawa.
"Ini adalah bentuk kemarahan rakyat, karena rezim telah gagal menyejahterakan rakyat," kata salah seorang massa saat membakar ban.
Hingga berita ini diturunkan, massa masih melakukan aksi, sementara puluhan aparat kepolisian berjaga di sekitar Patung Kuda.
Pemerintah diketahui resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pada Sabtu (3/9) siang.
Rinciannya, harga pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Selain di Patung Kuda, aksi penolakan juga dilakukan di DPR. Ratusan massa yang berasal dari sejumlah aliansi buruh membawa empat tuntutan dalam aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM.
Aksi diketahui diinisiasi oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh pimpinan Said Iqbal, serta sejumlah organisasi buruh lain di bawahnya.
Selain organisasi buruh, aksi disebut juga diikuti kelompok masyarakat lain mulai dari serikat nelayan, petani, buruh migran, hingga organisasi guru honorer.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net