search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ditinggal Mudik, Warung Mahfud di Kerambitan Dibobol Maling
Senin, 15 April 2024, 10:19 WITA Follow
image

beritabali/ist/Ditinggal Mudik, Warung Mahfud di Kerambitan Dibobol Maling.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Sebuah warung yang menjual gas LPG 3 kilogram di Banjar Dinas Selingsing Kaja, Desa Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan dibobol maling. Pemilik warung saat kejadian tidak ada di lokasi karena mudik. 

Informasi yang berhasil dihimpun, pemilik warung adalah Mohamad Mahfud, 56 tahun asal Banyuwangi. Korban pada hari Minggu, (7/4) mudik. Kemudian pada Sabtu, (13/4) sekitar Pukul 18.30 WITA korban ditelepon oleh pemilik kontrakan I Gede Putu Puja Wesnawa, 56 tahun bahwa pada saat sembahyang di warung kontrakan tersebut, ia melihat penutup sebelah timur warung korban yang terbuat dari seng sudah dilubangi. 

Mengetahui hal tersebut pemilik kontrakan langsung menghubungi korban dan memberitahu kerabatnya terkait dengan kejadian tersebut. 

Kemudian mengetahui hal tersebut, korban sekira Pukul 21.00 WITA berangkat dari Banyuwangi menuju ke Bali. Kemudian setelah sampai di Bali pada hari Minggu, (14/4) korban langsung masuk ke dalam warung dan mengecek barang-barang milik korban, dan ternyata korban telah kehilangan 25 buah tabung gas elpiji 3 kilogram dan 1 buah mesin cup sealer. 

Setelahnya, korban langsung membuat laporan ke Polsek Kerambitan

Kapolsek Kerambitan Kompol I Gusti Putu Sudara membenarkan kejadian ini. Ia menyebutkan kerugian korban Rp4,3 juta. “Anggota masih mengumpulkan bukti dan keterangan di lapangan. Pelaku masih lidik,” ujarnya. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami