search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dokter Ungkap Risiko Long Covid yang Bisa Dialami Biden
Jumat, 22 Juli 2022, 09:05 WITA Follow
image

bbn/Suara.com//Dokter Ungkap Risiko Long Covid yang Bisa Dialami Biden

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan sendiri lewat media sosial bahwa dirinya terinfeksi Covid-19. Melalui video yang diunggah ke Twitter, Biden menekankan bahwa dirinya dalam kondisi baik dan gejala yang dialaminya ringan.

Meski begitu, presiden berusia 79 tahun itu masih berisiko alami long covid, kendati telah divaksknasi dua dosis dan mendapatkan booster dua kali.

Dokter di Amerika Serikat sekaligus penulis "Immunity Strong," Dr. Bob Lahita, mengatakan bahwa long covid yang paling umum terjadi pada penyintas dari berbagai usia biasanya kabut otak. Gejala sisa seperti itu bahkan bisa bertahan hingga berbulan-bulan.

"Yah, itu bisa bertahan di mana saja, dari satu bulan hingga enam bulan hingga satu tahun. Sebenarnya virus covid ada," kata dokter Bob dalam siaran Your World with Neil Cavuto, dikutip dari Fox.

Ia menjelaskan bahwa karakteristik virus corona SARS Cov-2 itu akan memilih hinggap di jaringan saraf, salah satunya otak. Bahkan, virus lebih suka hidup di sistem saraf otak sehingga jumlahnya lebih banyak daripada di bagian tubuh lainnya.

Itulah sebabnya pasien Covid-19 juga bisa mengalami kehilangan indera penciuman dan indera perasa, jelas dokter Bob.

"Itu tandanya virus sudah menyerang sistem saraf. Jadi tidak mengherankan bahwa lebih dari 20 persen orang mendapatkan apa yang disebut kabut otak," ujarnya.

Sebelumnya, sekretaris Pers Gedung Putih di AS, Karine Jean Pierre mengatakan bahwa Biden akan terus menjalankan semua tugasnya meskipun dinyatakan positif Covid-19.

"Dia divaksinasi penuh dan dua kali, dikuatkan, dan mengalami gejala yang sangat ringan," kata Jean-Pierre.

Biden diberi pengobatan dengan antivirus Paxlovid. Jean-Pierre mengatakan Biden telah berbicara dengan anggota staf Gedung Putih melalui telepon pagi ini, dan akan berpartisipasi dalam pertemuan yang direncanakan di Gedung Putih melalui telepon dan Zoom dari kediamannya.

"Konsisten dengan pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dia akan melakukan isolasi mandiri di Gedung Putih dan akan terus menjalankan semua tugas sepenuhnya selama waktu itu," kata Jean-Pierre lagi.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami