search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gaya Hidup Masyarakat Bali Selatan Cenderung Mengarah ke Kehidupan Mewah
Selasa, 16 Oktober 2018, 06:00 WITA Follow
image

Beritabali.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Perilaku konsumtif masyarakat akibat perkembangan pariwisata telah membawa dampak  pada  berubahnya  tata  nilai  hidup  manusia di wilayah Bali Selatan.  Dimana  kebiasaan  dan  gaya  hidup  masyarakat  Bali Selatan telah  berubah  menuju  ke  arah  kehidupan  mewah  dan  cenderung  berlebihan.

[pilihan-redaksi]
Demikian terungkap dalam artikel ilmiah yang berjudul “Analisis Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat Wilayah Bali Selatan” yang dipublikasikan dalam Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas, Volume 1, Nomor 2 tahun  2017.

Para peneliti yang terdiri dari I Nyoman Urbanus dan Febianti menuliskan bahwa  pola  hidup  konsumtif dipengaruhi  oleh  dua  faktor,  yaitu  faktor  internal  dan  faktor  eksternal. 

Faktor  internal  adalah  faktor dari  dalam  diri  individu,  termasuk  motivasi,  harga  diri,  observasi,  proses  belajar,  kepribadian,  dan  konsep  diri.  Sedangkan,  faktor  eksternal  adalah  faktor  di  luar  individu,  termasuk  kebudayaan,  kelas sosial,  kelompok-kelompok  sosial  dan  referensi  serta  keluarga.

[pilihan-redaksi2]
Para peneliti yang berasal dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional memberikan analisis dampak  negatif  dari perilaku  konsumtif,  seperti  dapat  membiasakan  seseorang  untuk  memiliki  pola  hidup  boros,  dapat membuat  orang  menjadi  tidak  lagi  membedakan  antara  kebutuhan  atau  sekedar  keinginan,  dapat mendorong  seseorang  untuk  melakukan  tindakan  tidak  terpuji  seperti  mencuri,  menodong,  menjadi pemeras,  membunuh  dan  melacur,  dan  apabila  perilaku  ini  berkelanjutan  bisa  menjadi  salah  satu pemicu terjadinya Korupsi Kolusi dan Nepotisme yang merugikan negara. Sedangkan, dampak positif perilaku konsumtif, dapat menghilangkan stres dan mengikuti perkembangan jaman.

Perkembangan sektor pariwisata harus diakui telah meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan serta memberikan manfaat terhadap pemenuhan  kebutuhan  masyarakat. 

Dengan  perkembangan  sektor  pariwisata  memberikan  kontribusi terhadap  penyelenggaraan  pemerintah  terutama  dari  segi  pembiayaan.

Disisi lain, pembangunan pariwisata juga membutuhkan air bersih dan listrik, yang menyebabkan  penggunaannya  semakain  banyak  dan  berdampak  menurunnya  jumlah  sumber  daya alam. Ditambah dengan adanya prilaku konsumtif masyarakat akan memperparah kondisi yang bisa menyebabkan degradasi lingkungan. [bbn/ Jurnal Kepariwisataan dan Hospitalitas/mul]

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami