search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gedung Putih: Biden Bakal Bertemu Xi Jinping
Selasa, 6 Juni 2023, 00:15 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Gedung Putih: Biden Bakal Bertemu Xi Jinping

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, akan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping.

Sullivan menyebut pertemuan itu diagendakan untuk memperbaiki kembali hubungan kedua negara yang kerap diwarnai ketegangan dalam dua tahun belakangan.

"Saya berharap, saya harap akan ada pertemuan para pejabat Amerika di level senior dengan rekan-rekan dari Cina selama beberapa bulan mendatang untuk melakukan pekerjaan itu," ucap Sullivan seperti dikutip dari CNN.

"Dan kemudian, pada situasi tertentu, kita akan melihat Presiden Biden dan Presidan Xi bertemu kambali," ia menambahkan.

Pernyataan Sullivan itu disampaikan di tengah ketegangan dua raksasa ekonomi dunia itu.

"Tak ada yang tidak konsisten dengan, di satu sisi, ada semangat persaingan dalam domain penting di ekonomi dan teknologi serta memastikan tidak mengarah ke konflik atau konfrontasi. Itulah keyakinan kuat Presiden Biden," tutur Sullivan.

Cina dan AS kembali bersitegang tahun ini terutama soal Taiwan dan kawasan Asia-Pasifik.

Menteri Pertahanan Cina pada Minggu (4/6) menuduh AS dan sekutunya sengaja membuat kawasan Asia-Pasifik kembali memanas.

Komentar itu dilontarkan hanya beberapa jam setelah AS menuduh kapal perang Cina memotong jalur kapal AS saat latihan militer dengan Kanada di Selat Taiwan.

Aksi kapal perang Cina itu memaksa iringan kapal perang AS untuk melambat demi menghindari tabrakan.

Insiden itu merupakan kali kedua dalam dua pekan yang melibatkan personel Cina di dekat perbatasan negara itu.

Pesawat tempur Cina juga sempat melakukan manuver agresif saat melakukan pencegatan pesawat mata-mata AS di wilayah udara internasional di atas Laut Cina Selatan pekan lalu.

Ketegangan antara kedua negara kembali meningkat setelah pada Februari lalu AS menembak jatuh balon yang diyakini alat mata-mata Cina.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami