Gempa 3.7 di Kuta Selatan, Begini Penjelasan BMKG
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Subkoordinator Pengumpulan dan Penyebaran Pusat Gempa Regional III, Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Yohanes Agus Setyawan menjelaskan penyebab terjadinya gempa magnitudo 3.7 di Kuta Selatan pada Senin, 25 Juli 2022.
Ia memaparkan penyebab gempa disebabkan adanya patahan aktivitas Sesar Mendatar (Strike Slip Fault) di dasar laut di lokasi episenter, menyebabkan adanya pelepasan akumulasi energi dalam bentuk gemlombang seismik (gempabumi). Gempa tersebut menurutnya tidak berpotensi tsunami.
Baca juga:
Kuta Selatan Diguncang Gempa 3,7 SR
"Karena ada aktivitas sesar (patahan), yang mana pusat gempa terjadi di Lokasi 8.76 LS,115.28 BT (7 km Timur Laut Kuta Selatan Bali, Kedalaman 11 Km, dirasakan di Denpasar, Kuta, Jimbaran, Gianyar III MMI, dan Klungkung," jelasnya, Senin (25/7) di Badung.
Hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan adanya gempa susulan. Ia menyatakan gempa bumi tidak dapat diprediksi baik dari segi ukuran kekuatan gempanya maupun waktu kejadiannya.
"Kejadian gempabumi merupakan sesuatu yang alami dan normal, di jalur tektonik, sesar atau patahan subduksi, terjadi gempa bumi. Namun sekali lagi bahwa gempa bumi tidak dapat diprediksi baik dari segi ukuran kekuatan gempanya maupun waktu kejadiannya," katanya.
Dirinya menghimbau agar masyarakat tetap menjaga kewaspadaan atau kesiapsiagaan.
"Bagi kita yang tinggal di daerah rawan gempa bumi perlu pengetahuan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kejadian gempabumi," cetusnya.
Sebagai bentuk antisipasi jika terjadi gempabumi, ia mengimbau masyarakat agar tidak panik, tetap berpikir jernih.
"Lindungi kepala, dapat berlindung di bawah meja atau dengan tas, jauhi kaca jendela, dan potensi jatuhnya barang. Ikuti dan pahami informasi BMKG yang dapat diperoleh lewat berbagai media, salah satunya melalui aplikasi (infoBMKG)," ungkapnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/aga