search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hari Fintech Nasional 11.11, Komit Pulihkan Ekonomi Nasional
Jumat, 11 November 2022, 09:12 WITA Follow
image

beritabali/ist/Hari Fintech Nasional 11.11, Komit Pulihkan Ekonomi Nasional.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Setelah dua kali berturut-turut dilaksanakan secara virtual karena pandemi Covid-19, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK),dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) kembali menggelar 4th Indonesia Fintech Summit berlangsung pada 10-11 November 2022 di Bali secara hibrida (luring dan daring). 

Acara 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) berlangsung pada 10-11 November 2022 di Bali dengan mengusung tema “Moving Forward Together: The Role of Digital Finance and Fintech in Promoting Resilient Economic Growth and Financial Stability”. 

Bertepatan dengan momentum Presidensi G20 dan B20 Summit 2022, topik pembahasan lebih ditekankan mengenai daya tahan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, hingga stabilitas keuangan.

Diawali dengan pembukaan acara 4th IFS 2022 hari ini, selama satu bulan ke depan, akan ada beragam kegiatan literasi dan edukasi yang dapat dihadiri oleh seluruh masyarakat Indonesia dan global secara daring melalui www.fintechsummit.co.id dengan menghadirkan webinar, rangkaian program promosi serta insentif untuk menggunakan fintech dari lebih dari 70 penyelenggara fintech, dan kesempatan mengakses lebih dari 180 lowongan pekerjaan di industri fintech. 

Kemudian, Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022 akan diakhiri dengan BFN Expo dan closing ceremony yang dapat diikuti oleh masyarakat umum secara luring di Yogyakarta pada 11–12 Desember 2022.

Sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan 4th Indonesia Financial Summit dan Bulan Fintech Nasional 2022, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, komitmen AFTECH dalam menggelar Indonesia Fintech Summit dan Bulan Fintech Nasional dengan melibatkan banyak pihak setiap tahunnya secara rutin menjadi langkah awal dalam mengembangkan ekosistem digital di Tanah Air. 

Menurutnya, sinergi antar pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri fintech mendorong kemajuan dalam digitalisasi, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Penguatan sinergi untuk mengakselerasi ekonomi dan keuangan digital tentunya merupakan arahan yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam pemulihan ekonomi nasional demi Indonesia maju. Maka darinya, kegiatan ini perlu diapresiasi dan didukung oleh seluruh pemangku kepentingan,termasuk pemerintah," kata Luhut.

Luhut pun optimistis ekonomi digital di Indonesia memiliki prospek yang sangat baik dengan perkiraan mencapai USD124 miliar sampai USD146 miliar pada 2025 karena adanya dorongan akselerasi perkembangan ekonomi digital dengan berbagai inovasi yang dilakukan. 

Oleh karenanya, Luhut merasa bahwa sebanyak 74.000 desa di Indonesia juga dapat berpotensi dijangkau oleh fintech sehingga layanan keuangan digital juga semakin dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Ketua Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, menilai bahwa nilai ekonomi digital di Indonesia diprediksi mencapai lebih dari USD330 miliar pada 2030. Menurut Mahendra, untuk mencapai angka tersebut, pemerintah bersama BI dan OJK terus melakukan koordinasi untuk memastikan kebijakan dan layanan kepada perusahaan untuk untuk dapat mendukung pencapaian target tersebut.

“Hal terbaik yang sekiranya dapat dilakukan regulator adalah mempromosikan layanan inovasi digital dan mengurangi potensi risiko yang sekiranya dapat muncul. Apalagi, saat ini ekonomi digital domestik bernilai lebih dari USD70 miliar, di mana itu adalah yang tertinggi di ASEAN. Dengan demikian, Indonesia akhirnya dapat menjadi tongkat yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi regional di ASEAN,” Paparnya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P. Joewono menyampaikan bahwa transformasi digital perbankan terus berlanjut, ditunjukkan dengan transaksi kanal pembayaran digital perbankan yang tumbuh sebesar 26,44% (year on year).

"Perbankan dan fintech perlu berkolaborasi dan berkompetisi untuk meningkatkan kualitas layanan. Ke depan, akselerasi transaksi digital memerlukan infrastruktur yang cepat, efisien dan aman. Untuk mengoptimalkan hal tersebut, BI melangkah bersama transformasi digital bagi pemulihan ekonomi melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 guna menciptakan ekosistem pembayaran digital yang sehat. 

"Kita percaya bahwa digitalisasi dapat mentransformasikan masa depan yang lebih baik melalui sinergi regulator dan industri untuk menghadapi tantangan sehingga bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Deputi Gubernur Doni.

Inovasi dan sinergi dalam kebijakan ekonomi serta layanan keuangan digital tidak hanya dibutuhkan di level nasional, tapi juga kontribusi dari berbagai pihak secara regional. Bali sebagai lokasi perhelatan 4th Indonesia Fintech Summit dan Bulan Fintech Nasional 2022 merupakan pulau dengan banyak potensi, termasuk perkembangan fintech yang juga menjanjikan di segala sektor di Bali. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami