search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Inggris, Kanada, dan Australia Minta Israel Batalkan Permukiman Baru
Minggu, 2 Juli 2023, 10:23 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Inggris, Kanada, dan Australia Minta Israel Batalkan Permukiman Baru

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Inggris, Kanada, dan Australia menyampaikan keprihatinan mendalam terkait perluasan permukiman warga Israel di wilayah pendudukan di Tepi Barat. Tiga negara itu pun menyerukan Israel untuk membatalkan keputusan tersebut.

"Perluasan lanjutan atas pemukiman adalah hambatan terhadap perdamaian dan berdampak negatif atas upaya menuju negosiasi solusi dua negara. Kami menyerukan Pemerintah Israel untuk membatalkan keputusan ini," demikian pernyataan bersama tiga negara itu yang diakses pada 30 Juni lalu.

Mereka pun menyatakan mengutuk keras segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil, dan mendesak pihak berwenang untuk meminta pertanggungjawaban semua pelaku kekerasan.

"Lingkaran kekerasan di Israel dan Tepi Barat harus diputus," demikian ditegaskan dalam pernyataan tiga negara itu.

"Australia, Kanada, dan Inggris berdiri bersama rakyat Israel dan Palestina dalam hak mereka untuk hidup damai dan aman, dengan martabat, tanpa rasa takut dan hak asasi mereka dihormati sepenuhnya," tambah mereka di sana.

Ketiga negara itu kembali menegaskan mereka akan terus mendukung perdamaian yang komprehensif, adil dan abadi di wilayah itu. 

"Termasuk pembentukan negara Palestina yang hidup berdampingan dalam kedamaian dan keamanan dengan Israel," demikian dalam pernyataan itu.

Spanyol sebelumnya juga menolak perluasan permukiman Israel. Negara Matador itu pun bertentangan dari hukum internasional dan hambatan bagi perdamaian.

Pada Selasa lalu, Israel juga mengesahkan rencana pembangunan lebih dari 5.700 tambahan permukiman Yahudi ilegal di pendudukan Tepi Barat. Jumlah itu meningkatkan total di 2023 yang mencapai rekor melebihi 13.000.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami