search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Israel Ancam Setop Operasional Badan PBB di Gaza
Senin, 29 Januari 2024, 09:57 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Israel Ancam Setop Operasional Badan PBB di Gaza

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Israel mengancam bakal menyetop operasional Badan PBB untuk Bantuan Pengungsi Palestina atau UNRWA di Gaza setelah perang usai.

Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz dalam sebuah unggahan di platform X (Twitter), Sabtu (27/1).

"Kementerian Luar Negeri [Israel akan] memastikan bahwa UNRWA tak bakal jadi bagian dari hari esok," tulis Katz dalam cuitannya.

Melansir AFP, ia juga mengatakan bahwa UNRWA harus diganti dengan badan atau lembaga yang didedikasikan untuk perdamaian dan pembangunan kembali Gaza.

Dalam cuitan yang sama, Katz juga meminta agar Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mundur dari jabatannya.

"Tuan Lazzarini harap mengundurkan diri [dari UNRWA]," tambah Katz.

Ancaman tersebut disampaikan setelah Israel menuding sejumlah staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu yang memicu perang berkepanjangan hingga saat ini.

UNRWA sendiri telah mengakhiri kontrak dengan beberapa staf yang diduga terlibat. Mereka yang terlibat dimintai pertanggungjawaban, termasuk melalui tuntutan pidana.

Langkah tersebut dilakukan demi melindungi kemampuan badan tersebut dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Namun, tuduhan terhadap UNRWA berbuntut keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menangguhkan dana bantuan terhadap lembaga tersebut.

Langkah ini juga diikuti oleh sejumlah negara lain seperti Australia, Kanada, Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Swiss, dan Finlandia.

"Sembilan negara hingga hari ini menghentikan sementara pendanaan mereka untuk UNRWA. Keputusan ini mengancam kerja kemanusiaan kami yang sedang berlangsung di seluruh kawasan, khususnya di Jalur Gaza," ujar Lazzarini dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters.

Lazzarini mendesak agar kesembilan negara tersebut menarik kembali keputusannya. Pasalnya, kelangsungan hidup lebih dari 2 juta orang bergantung pada UNRWA.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami