Kena Autoimun, Wayan Nata Sudah 6 Bulan Tak Bisa Mengukir
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Tukang ukir asal Banjar Belaluan, Desa Singapadu, Gianyar, Wayan Nata, sejak 6 bulan lalu mengidap autoimun. Sebagai tulang punggung keluarga, kini dia tidak bisa mengukir lagi. Dia pun butuh uluran tangan para dermawan.
“Awalnya kesemutan. Kami abaikan, ternyata terus terasa lemah. Kaki saya lemah,” ujar dia.
Dia awalnya sempat berobat ke RS Prof Ngoerah Sanglah, menggunakan BPJS Kesehatan. Namun penyakit yang diderita terus memburuk.
“Menurut diagnosis dokter, kami butuh obat yang mahal, tidak bisa pakai BPJS. Namun kami tidak mampu karena obatnya mahal,” jelasnya.
Di Sanglah, hanya diberikan vitamin sesuai tanggungan BPJS. “Kontrol sebulan sekali sekalian terapi,” ujarnya.
Yang mengantarkan ke Sanglah adalah saudara. “Kalau tidak ada yang antar, kami sewa grab,” jelasnya.
Dia sudah enam bulan menderita sakit. “Tidak bisa bekerja kami. Kalau bisa kepada pemerintah, kami minta obat,” ujar dia.
Dia berharap bisa hidup normal lagi kembali beraktivitas mengukir pesanan patung. Apalagi dia punya anak sekolah. Satu anaknya duduk di bangku SMP dan satu lagi di bangku SD. Istrinya mengandalkan jualan jajan Bali. Namun hasilnya tidak banyak.
“Dapat jualan Rp 400 ribu, bahan Rp 200 ribu,” jelasnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/gnr