search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ngaku Wartawan Sergap, Peras Jutaan Rupiah
Minggu, 11 Oktober 2009, 06:41 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Oknum Satuan Pengamanan (Satpam) yang bertugas di Rumah Sakit Paramasidhi Singaraja dibekuk Unit Reskrim Polsektif Kota Singaraja. Satpam nakal ini melakukan aksi pemerasan jutaan rupiah dengan mengaku sebagai wartawan.


Aksi yang dilakukan Ketut Sumiana (31) alias Nanok, yang beralamat di Jalan P Timor, Lingkungan Padangkeling, Kelurahan Banyuning, Kecamamatan Buleleng tersebut terungkap dari laporan korbannya Ketut Winaka (49) warga Dusun Sanih, Desa Pengelatan, Kecamatan Buleleng.

Oknum Satpam di RS Paramasidhi itu mengaku sebagai wartawan sergap dan memeras korbannya dengan meminta uang Rp 2,5 juta sebagai uang tutup mulut.

Dalam aksinya, pelaku mencari mangsa dengan memotret adegan mesum dua sejoli di kawasan Pantai Kerobokan. Pelaku kemudian menyusuri orang tua dari dua sejoli yang mereka jepret dengan kamera tersebut.

Salah satunya adalah anak dari korban Winaka. Pelaku kemudian seakan-akan mengkonfirmasi hasil jepretan itu kepada korban.

Namun ternyata konfirmasi itu hanya basa-basi belaka. Karena, pelaku justru mengancam meminta sejumlah uang agar kasus ini tidak dipublikasikan.



Pelaku mendatangi orang tuanya, dan meminta uang. Bila tidak diberikan uang, photo anaknya akan dimuat di media Sergap, saat itu korban Winaka meminta waktu karena belum memiliki uang sesuai permintaan pelaku. Setelah memiliki uang cukup, Winaka akhirnya menemui pelaku yang ternyata bekerja sebagai Satpam di RS Parama Sidhi Singaraja, ungkap Kapolsektif Kota Singaraja, AKP. Putu Juen. Sabtu (10/10).

Berdasarkan kesepakatan, korban Winaka akan menyerahkan uang sebanyak Rp 2,5 juta, namun korban Winaka tidak mau kalah telak, sehingga aksi pemerasan itu diinformasikan ke polisi.


Saat itu kita langsung tangkap pelaku, barang bukti yang kita amankan uang sebanyak 2,5 juta rupiah dan sebuah kwitansi, termasuk tujuh lembar photo dan ponsel dari tangan pelaku, papar Juen.

Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku memang mengaku sebagai wartawan Sergap yang bertugas di Buleleng. Hal itu diperkuat dengan sebuah ID Card Wartawan dari Tabloid Sergap terbitan Jakarta .


Tidak itu saja, salah seorang rekan dari pelaku yang juga mengaku wartawan Sergap datang ke Polsektif Kota, menerangkan kalau profesi pelaku selain sebagai Satpam juga sebagai wartawan Sergap. (sas)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami