Ngeri! Rusia Balas Dendam Lagi, 'Kiamat' Ini Bisa Sampai RI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Rusia kembali membalas Ukraina. Kali ini, negeri Presiden Vladimir Putin mundur dari kesepakatan yang ditengahi PBB soal ekspor gandum dan biji-bijian di Laut Hitam.
Baca juga:
Korban Tewas Jembatan Ambruk Jadi 132 Orang
Rusia melakukannya untuk "jangka waktu tak terbatas". Ini disebut sebagai balasan serangan pesawat tak berawak Ukraina besar-besaran terhadap armada Laut Hitam di Krimea.
Hal itu diyakini akan memukul pengiriman komoditas Ukraina ke negara-negara yang bergantung pada impor. Ini akan memperdalam krisis pangan global dan memicu kenaikan harga.
"Ratusan ribu ton gandum yang dipesan untuk pengiriman ke Afrika dan Timur Tengah berisiko menyusul penarikan Rusia, sementara ekspor jagung Ukraina ke Eropa akan melemah," kata dua pedagang yang berbasis di Singapura, sebagaimana dimuat Reuters, Senin (31/10/2022).
"Kalau saya harus mengganti kapal yang seharusnya datang dari Ukraina, apa saja pilihannya? Tidak banyak," tambah salah satu pedagang biji-bijian asal Singapura yang memasok gandum ke pembeli di Asia dan Timur Tengah.
"Australia, pemasok gandum utama ke Asia, tidak mungkin dapat mengisi kesenjangan pasokan, dengan slot pengiriman dipesan hingga Februari," ujar pedagang lain.
Salah satu yang diyakini akan terganggu adalah Indonesia. Mengutip laman yang sama RI menjadi salah satu pembeli Asia yang memesan kargo gandum terbesar.
Indonesia memang merupakan importir gandum terbesar kedua di dunia. Dalam kesepakatan baru-baru ini, pabrik penggilingan Indonesia membeli empat kargo atau sekitar 200.000 ton gandum Ukraina.
"Ini untuk pengiriman November dalam kesepakatan yang ditandatangani selama beberapa minggu terakhir," kata pedagang menjelaskan perjanjian RI.
Hal sama juga diyakini akan menganggu Vietnam, yang juga membeli banyak dari Kyiv, meski tak disebutkan angkanya. Itu juga akan memukul Pakistan, yang sudah menandatangani pembelian 385.000 ton gandum.
"Kami tidak yakin apakah Rusia akan mengekspor gandum atau akan aman bagi kapal yang membawa gandum Rusia untuk dikirim dari Laut Hitam meskipun ekspor Ukraina tetap diblokir," tambah pedagang lain berbasis di Singapura di sebuah perusahaan internasional.
Akibat langkah Rusia ini, dilaporkan Senin, harga gandum berjangka Chicago melonjak lebih dari 5 persen, hari ini. Jagung, juga naik lebih dari 2 persen dari kekhawatiran atas pasokan.
Awal tahun ini harga gandum global melonjak ke level tertinggi sepanjang masa. Jagung juga mencapai level tertinggi 10 tahun.
Sebelumnya cuaca buruk dan gangguan pasokan Covid-19 menjadi penyebab. Namun serangan Rusia ke Ukraina menambah masalah dan mempengaruhi harga mengingat Ukraina adalah sumber ekspor gandum dunia.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net