search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Permintaan Hewan Kurban di Jembrana Meningkat, Tapi Khawatir Ancaman PMK
Kamis, 15 Juni 2023, 09:05 WITA Follow
image

beritabali/ist/Permintaan Hewan Kurban di Jembrana Meningkat, Tapi Khawatir Ancaman PMK.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Permintaan hewan kurban di Kabupaten Jembrana pada perayaan Idul Adha tahun ini tercatat mengalami peningkatan yang cukup signifikan. 

Salah satu pengepul hewan kurban di daerah tersebut, H. Mubin, mengungkapkan bahwa sebanyak 275 ekor kambing dan sapi telah laku dipesan oleh kelompok Muslim dan masjid baik di Jembrana maupun di luar Jembrana.

Tingginya permintaan hewan kurban ini berdampak pada lonjakan harga jual. Rata-rata harga per ekor kambing dan sapi mengalami kenaikan sekitar Rp1 juta. Saat ini, harga kambing mencapai Rp4 juta per ekor, sementara sapi mencapai Rp17-18 juta per ekor.

Kenaikan harga ini disambut baik oleh sejumlah pengepul di Jembrana. Namun, demikian, kekhawatiran adanya penyakit mulut dan kuku (PMK) masih menghantui para pengepul hewan kurban. 

Untuk mengantisipasi adanya wabah penyakit tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana akan melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan terhadap hewan kurban di sejumlah pengepul secara terjadwal.

"Kami sangat senang melihat tingginya permintaan hewan kurban tahun ini. Namun, kami tetap khawatir dengan kemungkinan adanya penyakit PMK. Oleh karena itu, kami mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah dalam menjaga kesehatan dan kebersihan hewan kurban." kata H. Mubin, seorang pengepul hewan kurban, Selasa (14/06/2023).

Sementara Kadis Pertanian dan Pangan, Wayan Sutama, menjelaskan pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah pengawasan dan pemeriksaan yang ketat untuk mencegah penyebaran penyakit. 

"Kami akan bekerja sama dengan pengepul dan peternak dalam memastikan bahwa hewan kurban yang akan disembelih memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan. Hal ini dilakukan demi keamanan dan kesejahteraan masyarakat," pungkas Wayan Sutama.

Editor: Robby

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami