search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pertemuan Israel dengan Mediator Sudah Sepaham Soal Pembebasan Sandera
Senin, 26 Februari 2024, 13:23 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Pertemuan Israel dengan Mediator Sudah Sepaham Soal Pembebasan Sandera

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Amerika Serikat mengatakan pertemuan Israel dengan mediator Qatar dan Mesir telah sepaham soal kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Hal tersebut diungkapkan oleh Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan setelah keempat negara tersebut bertemu di Paris, Prancis, pada Sabtu (24/2).

"Perwakilan Israel, Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar bertemu di Paris dan mencapai kesepahaman di antara keempatnya soal seperti apa bentuk kesepakatan penyanderaan untuk gencatan senjata sementara," ujar Jake Sullivan kepada CNN, Minggu (25/2).

Meski demikian, keempat negara tersebut masih menyusun detail negosiasinya. Selain itu, Qatar dan Mesir selaku mediator juga masih harus membahas persoalan tersebut dengan kelompok Hamas.

"Ini masih dalam tahap negosiasi untuk menyelesaikan rinciannya. Harus ada diskusi tidak langsung antara Qatar dan Mesir dengan Hamas karena pada akhirnya mereka harus setuju untuk membebaskan para sandera," jelasnya.

"Hal tersebut sedang berlangsung. Kami berharap dalam beberapa hari mendatang, kami dapat mencapai titik di mana terdapat kesepakatan yang tegas dan final mengenai masalah ini," lanjutnya.

Israel melancarkan agresi ke Gaza sejak 7 Oktober. Mereka juga mendeklarasikan perang melawan Hamas.

Sejak agresi pecah, Hamas menahan 130 sandera dari Israel. Sementara, Negeri Zionis itu menahan ribuan warga Palestina yang berada di balik jeruji besi.

Gencatan senjata juga baru pernah dilakukan satu kali ketika berlangsung selama satu minggu pada November lalu. Selama masa gencatan senjata, baik Hamas maupun Israel sama-sama saling membebaskan ratusan sandera dan tahanan.

Selama agresi, pasukan Zionis menggempur habis-habisan warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian.

Hingga kini lebih dari 29.000 jiwa orang Palestina meninggal dan ratusan ribu rumah warga hancur akibat serangan Israel.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami