search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pertumbuhan Ekonomi Bali Diambang Krisis
Jumat, 31 Juli 2015, 22:50 WITA Follow
image

beritabali.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Berdasarkan data yang diperoleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi Bali, menyebutkan bahwa pertumbuhan perekonomian Bali saat ini sudah di ambang krisis yakni di kisaran 4,8 persen.
 
"Situasi ini sudah mendekati krisis. Saat ini Bali hanya mampu tumbuh 4,8 persen dan semoga dengan upaya kita untuk menggalakkan pelaksanaan rapat - rapat di hotel nantinya akan mampu perlahan meningkat di atas 5 persen," ujar Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra di Denpasar,  Jumat (31/7/2015)
 
Ketua Kadin Provinsi Bali terpilih periode 2015 - 2020 itu menuturkan jika salah satu kebijakan Presiden Jokowi melalui Kementerian Pemberdayaan Aparat dan Reformasi Birokrasi (MenPAN - RB) tentang pelarangan rapat di hotel - hotel, turut menyumbang keterpurukan atas kondisi perekonomian Bali yang sebagian besar dihasilkan dari sektor pariwisata.
 
"Kebijakan itu turut menyumbang semakin merosotnya kondisi perekonomian Provinsi Bali. Pihaknya akan mendorong supaya kebijakan tersebut untuk ditinjau ulang. Dalam rapat kerja di awal bulan Agustus 2015 nanti, akan kita bahas hal ini dan akan kita sampaikan ke Presiden Jokowi," jelasnya didampingi I Wayan Suandi SE, Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Energi, Migas dan SDM.
 
 
Menurut Ngurah Alit, hal ini perlu ditekankan demi memberdayakan kebangkitan ekonomi di Provinsi Bali. Selaku mitra pemerintah di bidang ekonomi, saat ini merupakan saat yang tepat untuk para stakehokder lainnya untuk bersama - sama membangun serta membangkitkan perekonomian Bali.
 
"Kedepannya, kita akan menggalakkan lagi untuk pelaksanaan rapat di hotel. Ini sangat rentan sekali dan perlu disikapi bersama. Konstribusi di sektor pariwisata sangatlah besar bagi pertumbuhan ekonomi Bali," ungkapnya.
 
Ia menilai, dengan mati surinya pelaksanaan rapat - rapat di hotel, sangat berdampak pada perekonomian Bali yang menggantungkan sektor pendapatannya dari sektor pariwisata. Tidak hanya itu, efek samping dari pariwisata yang lesu juga akan terasa pada sektor lainnya yakni usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
 
"Efek samping yang paling akan sangat merasakan dampak ini yakni sektor UMKM. Sektor ini sangat menggantungkan keberlangsungan sektor pariwisata Bali," pungkasnya.[bbn/dws]

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami