Putin Tuduh Ukraina Dalang Ledakan Jembatan Crimea
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina di balik serangan ledakan yang merusak Jembatan Crimea, penghubung Rusia dan Crimea. Putin juga menetapkan peledakan itu sebagai 'aksi terorisme'.
"Tidak diragukan. Ini adalah tindakan terorisme menargetkan penghancuran infrastruktur sipil yang sangat penting," kata Putin dalam sebuah video di Telegram, diberitakan Reuters, Minggu (9/10).
"Ini dirancang, dilakukan dan diperintahkan oleh layanan khusus Ukraina," ujar dia lagi.
Putin sebelumnya sudah bertemu Alexander Bastrykin, kepala komite investigasi Rusia untuk masalah ini, yang menunjukkan temuan penyelidikan ledakan dan kebakaran di jembatan.
Lokasi ledakan di jembatan terpanjang di Eropa itu berada di atas Selat Kerch. Rute ini merupakan jalur utama pasokan bagi pasukan Rusia di selatan Ukraina.
Insiden yang terjadi pada Sabtu ini menjadi kabar gembira bagi para pejabat Ukraina, namun tak ada satupun pihak yang mengklaim melakukannya. Jembatan Crimea ini juga menjadi jalur utama untuk pelabuhan Sevastopol, lokasi markas armada Laut Hitam Rusia.
Perusakan infrastruktur ini, yang terjadi saat Rusia mengalami kekalahan di medan perang dari Ukraina, bisa memicu kekhawatiran apakah invasi akan sesuai rencana.
Layanan kereta yang berada di jembatan dilanjutkan sehari setelah ledakan. Berdasarkan foto-foto, setengah badan jalan jembatan hancur, namun setengah lainnya masih terpasang.
Rusia merebut Crimea pada 2014 dari Ukraina. Jembatan Crimea sepanjang 19 km dibuka secara meriah oleh Putin pada 2018.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net