Rusia Tuding Inggris Biang Kerok Kiamat Gas di Eropa
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Kementerian Pertahanan Rusia menuduh personel angkatan laut Inggris meledakkan pipa gas Nord Stream pada bulan lalu. Namun Rusia tak memberikan bukti klaimnya bahwa anggota NATO menyabotase infrastrktur penting Rusia.
Kementerian juga mengatakan "spesialis Inggris" dari unit yang sama dilaporkan mengarahkan serangan pesawat tak berawak Ukraina pada kapal-kapal armada Laut Hitam di Krimea.
"Menurut informasi, perwakilan dari unit Angkatan Laut Inggris mengambil bagian dalam perencanaan, penyediaan dan implementasi serangan teroris di Laut Baltik pada 26 September, meledakkan pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2," ungkap Kementerian dikutip dari Reuters, Minggu (30/10/2022).
Namun Inggris membantah tudingan tersebut. Kementerian Pertahanan Inggris menyebut klaim Rusia dibuat untuk menutupi serangan gagal negara tersebut pada Ukraina.
"Cerita yang diciptakan ini mengatakan mengenai lebih banyak argumen yang terjadi pada pemerintah daripada soal Barat," kata kementerian pertahanan Inggris.
Swedia dan Denmark sepakat menyimpulkan empat kebocoran pada masing-masing pipa disebabkan oleh ledakan. Namun tidak mengatakan dalang di belakang kejadian tersebut.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan kerusakan sebagai tindakan sabotase. Swedia juga meminta penyelidikan tambahan pada kerusakan di jaringan pipa.
Rusia juga membantah tuduhan mereka bertanggung jawab atas kerusakan pipa dan mengatakan tudingan itu 'bodoh'. Pejabat negara itu juga mengatakan Washington punya motif karena ingin menjual lebih banyak gas alam cair ke Eropa, sebaliknya Amerika Serikat (AS) membantah terlibat hal tersebut.
Sebagai informasi Pipa Nord Stream 1 dan 2 punya kapsitas 110 miliar meter kubik per tahunnya. Ini lebih dari setengah volume ekspor gas normal.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net