search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rusia Tuduh Pasukannya Diracuni Botulinum Oleh Ukraina
Minggu, 21 Agustus 2022, 08:57 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Rusia Tuduh Pasukannya Diracuni Botulinum Oleh Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina meracuni sejumlah pasukannya di Zaporizhzhia, wilayah timur Ukraina yang dikuasai Rusia, pada Juli lalu. Insiden keracunan itu dikatakan terjadi pada 31 Juli, pasukan yang keracunan telah dibawa ke rumah sakit dengan gejala keracunan serius.

Hasil tes menunjukkan kandungan racun botulinum tipe B di tubuh mereka.

"Mengenai fakta terorisme kimia yang disetujui rezim [Presiden Ukraina Volodymyr] Zelenskiy, Rusia sedang mempersiapkan bukti pendukung dengan hasil semua analisis," kata pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, diberitakan Reuters, Sabtu (20/8).

Sejauh ini tak dijelaskan berapa banyak orang yang keracunan dan tak ada penjelasan pula tentang 'bukti pendukung' yang dimaksud.

Racun Botulinum tipe B adalah neurotoksin yang dapat menyebabkan botulisme, yakni keracunan makanan disebabkan bakteri clostridium botulinum, mikroorganisme dengan spora yang tahan suhu tinggi dan terdapat di makanan dalam kaleng.

Penasihat untuk Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, merespons tuduhan itu dengan mengatakan kemungkinan disebabkan pasukan Rusia memakan daging kaleng yang sudah basi.

"Kementerian itu tidak mengklarifikasi apakah keracunan itu diebabkan oleh daging kaleng yang kedaluwarsa, di mana racun botulinum sering ditemukan. Ransum yang terlambat telah banyak dikeluhkan pasukan pendudukan sejak hari-hari pertama invasi ke Ukraina," kata Gerashchenko.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami