search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Skandal Seks Selimuti Pesta Minum Kanselir Jerman
Selasa, 12 Juli 2022, 15:18 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Skandal Seks Selimuti Pesta Minum Kanselir Jerman

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pesta minum yang dihadiri hanya oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz dan partainya, Social Demokrat (SPD), pada Sabtu pekan lalu diduga diselimuti skandal seks. Setidaknya sembilan perempuan yang hadir dalam pesta terbatas itu mengaku sempat tak sadar dan tidak bisa mengingat apa-apa setelah mengkonsumsi minuman di acara tersebut. Mereka meyakini minumannya telah diberi obat bius.

Insiden ini pertama kali diungkap surat kabar Berlin Tagesspiegel. Wakil pemimpin SPD, Lars Klingbeil, mengatakan dia "terkejut" dengan pemberitaan itu.

"Itu membuat saya marah hal seperti itu bisa terjadi di sebuah acara yang diselenggarakan oleh SPD," katanya kepada harian Die Welt seperti dikutip AFP pada Senin (11/7).

Klingbeil berharap mereka yang bertanggung jawab akan ditahan dan diselidiki.

"Ada cukup banyak emosi," kata juru bicara kelompok parlementer SPD kepada AFP. Ia juga membenarkan laporan terkait pesta tersebut.

Polisi Berlin mengatakan petugas sedang menyelidiki tuduhan cedera tubuh serius yang dialami sejumlah perempuan tersebut. 

Polisi melakukan penyelidikan setelah seorang perempuan 21 tahun mengajukan pengaduan terkait "pesta musim panas sebuah partai politik".

Perempuan itu disebut pergi untuk melakukan tes medis ke rumah sakit sehari setelah pesta berlangsung. Ia mengaku hanya mengkonsumsi makanan dan minuman non-alkohol di acara tersebut.

"Saya menyarankan semua yang terkait untuk mengajukan keluhan," kata Katja Mast dari SPD di Twitter.

SPD mengirim surat elektronik ke semua yang diundang ke pesta tersebut, mengutuk "tindakan mengerikan yang segera kami nyatakan ke polisi parlemen".

Sekitar 1.000 orang termasuk Scholfz dan anggota parlemen hadir di pesta tersebut yang kerap digelar menjelang reses parlemen pada musim panas.

"Itu adalah acara internal. Anda hanya bisa masuk dengan undangan," kata juru bicara itu.

"Masih banyak ketidakpastian, polisi sedang menyelidiki."

Dalam sebuah pernyataan, polisi Berlin mengatakan wanita yang mengajukan pengaduan tidak memiliki ingatan tentang pesta, mendorongnya untuk mendapatkan pemeriksaan medis dan mengajukan pengaduan. Wanita itu mengatakan kepada polisi bahwa dia merasa mual dan pusing selama acara tersebut setelah mengonsumsi makanan dan minuman non-alkohol.

Polisi mengatakan sejauh ini telah menerima pengaduan dari empat kasus serupa. Obat bius biasanya digunakan pada minuman atau makanan dan dapat membuat korban bingung dan tidak mampu membela diri saat diserang.

Di Jerman, cukup marak kasus obat bius seperti ini digunakan. Pada 2021, polisi Berlin melaporkan 22 kasus yang melibatkan obat bius pemerkosaan ini, menurut harian Berliner Zeitung.

Jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, dengan korban seringkali tidak dapat mengingat dengan tepat apa yang terjadi atau malu untuk membuat pengaduan.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami