search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Titik Terang Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza
Rabu, 31 Januari 2024, 10:53 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Titik Terang Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pembicaraan mengenai usulan gencatan senjata Israel dengan kelompok Hamas, disebut membuahkan hasil positif. 

Pembicaraan yang juga termasuk kesepakatan pertukaran tahanan di Israel dan sandera di Gaza, melibatkan pejabat Amerika Serikat, Mesir, Qatar dan Israel. 

Pejabat Gedung Putih menyatakan pembicaraan mengenai kesepakatan tersebut bersifat "konstruktif," demikian dikutip New Arab.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga menyampaikan kemajuan kesepakatan tersebut.

"Pekerjaan yang sangat penting dan produktif telah dilakukan. Dan ada harapan nyata ke depan," kata Blinken, dikutip The Guardian, Senin (29/1).

Kesepakatan tersebut kini tengah diajukan ke pemimpin Hamas.

"Hamas harus membuat keputusan sendiri. Saya hanya bisa memberi tahu Anda bahwa ada keselarasan yang baik dan kuat di antara negara yang terlibat sehingga ini adalah proposal yang bagus dan kuat," ujar Blinken.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani juga menyampaikan komentar serupa.

"Kita berada dalam keadaan yang lebih baik dibandingkan beberapa pekan lalu," ujar Al Thani.

Usulan gencatan senjata terbaru ini mencakup jeda pertempuran selama 45 hari dan pembebasan 35 sandera Israel barter dengan 4.000 tahanan Palestina.

Israel selama ini menentang gencatan senjata permanen dan gigih ingin memusnahkan Hamas.

Hamas sementara itu, menegaskan ingin agresi berakhir selamanya dan penarikan pasukan Israel dari Palestina.

Mereka juga disebut-sebut tak akan puas dengan kesepakatan jeda pertempuran.

Pada Senin, kelompok tersebut juga mengatakan Israel harus menghentikan serangan dan menarik diri dari Gaza sebelum pertukaran tahanan dilakukan.

Melihat respons Hamas, sumber diplomatik Israel mengatakan "kesepakatan komprehensif akan tercapai jika Hamas membatalkan tuntutan akhiri pertempuran."

Hingga kini agresi Israel ke Palestina telah berlangsung nyaris empat bulan, setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu. 

Berbulan-bulan genosida Israel menyebabkan nyaris 27 ribu warga sipil di Gaza tewas, di mana sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami