search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ukraina Mau Pakai 'Senjata Rahasia', Minta AS Bujuk Israel
Senin, 31 Oktober 2022, 09:35 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Ukraina Mau Pakai 'Senjata Rahasia', Minta AS Bujuk Israel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Keengganan Israel untuk memberikan bantuan militer kepada Ukraina dalam perang melawan Rusia telah membuat Kyiv gerah. Ukraina kini meminta Amerika Serikat (AS) membujuk Israel untuk memberikan bantuan militer ke Kyiv. Hal itu diungkapkan Duta Besar Ukraina untuk Tel Aviv, Evgeny Korniychuk.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar The Hill, yang diterbitkan pada hari Minggu, Korniychuk mengeklaim bahwa AS adalah "satu-satunya negara yang didengarkan oleh Israel", Washington juga harus memastikan bahwa sekutu dekatnya mematuhi sanksi Barat terhadap Rusia.

Mengungkap bahwa ia bertemu dengan duta besar AS untuk Israel setiap minggu, Korniychuk bercanda menyebut Tom Nides sebagai "senjata rahasia" dalam kampanyenya untuk mendorong Israel keluar dari status netralnya.

"Inilah mengapa kami membahas langkah-langkah dukungan yang berbeda, dan sekali lagi, kami perlu mengubah tren utama ini yang membuat posisi Israel berbeda dari dunia demokrasi lainnya, dan memiliki lebih banyak kerja sama teknis militer," katanya, seperti dikutip Russia Today, Senin (31/10/2022).

Duta Besar Ukraina itu mengakui bahwa ada beberapa perkembangan positif dalam hubungan dengan Israel, yang baru-baru ini menawarkan sistem peringatan rudal kepada negaranya. Namun, Ukraina mengharapkan "lebih banyak dari Israel, tentu saja," katanya.

Dia menyatakan harapan bahwa dugaan 'kolaborasi' militer antara Rusia dan Iran di Ukraina - sesuatu yang telah disangkal oleh kedua negara - akan membuat Israel mengubah pendiriannya tentang pasokan senjata.

Pernyataan Korniychuk muncul kurang dari seminggu setelah Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, mengutip "batasan operasional", menjelaskan kepada mitranya dari Ukraina Alexey Reznikov bahwa Israel tidak akan menyediakan sistem senjata ke Ukraina. Namun, Israel siap untuk terus memasok Kiev dengan bantuan kemanusiaan dan peralatan pertahanan yang menyelamatkan jiwa, kata Gantz.

Rusia, sementara itu, telah secara konsisten memperingatkan Barat agar tidak membantu Ukraina dengan senjata, menjelaskan bahwa itu hanya akan memperpanjang konflik dan menyebabkan korban yang tidak perlu.

Korniychuk mengungkapkan bahwa masalah terpenting kedua baginya, setelah mendapatkan bantuan militer dari Israel, adalah memastikan bahwa Israel memberlakukan pembatasan anti-Rusia. Meskipun Tel Aviv tidak memiliki undang-undang sanksinya sendiri, pemerintahnya mengatakan bahwa negara tersebut melakukan segala yang dapat dilakukannya untuk menjadi bagian dari upaya sanksi internasional.

"Masalah sanksi juga penting dan Amerika berada dalam posisi yang jauh lebih baik untuk memeriksa apakah Israel mengikuti sanksi itu atau tidak," kata Korniychuk.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami