search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wisman Kerap Rutin Meditasi di Pohon Kayu Putih
Sabtu, 10 Juli 2021, 23:20 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pohon Kayu Putih di Tabanan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Bagi krama Bali yang senang melakoni spiritual maupun meditasi setidaknya dapat mencoba tangkil di pohon Kayu Putih, Desa Adat Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.

Tidak hanya krama Bali, warga luar Bali bahkan wisatawan mancanegara telah mencoba melakukan meditasi di pelinggih tepat berada di sisi salah satu sudut Pohon Kayu Putih tersebut.

Kedatangan mereka untuk melakukan meditasi memang tidak ditentukan harinya. Jadi, mereka bisa datang kapan dan jam berapa saja tergantung kondisi perasaan mereka.

"Bagi para krama berkeinginan tangkil guna melakukan meditasi cukup hanya membawa Pejati saja. Selain itu, sebelum melakukan meditasi para krama perlu memendak Pemangku di Pura Babakan tersebut guna menghaturkan Canang Pejati dibawa krama. Baru selanjutnya bersembahyang kemudian para krama dapat melakukan meditasi," papar Penyarikan Pura Babakan, I Made Kurna Wijaya, Sabtu (10/7) saat ditemui langsung di kediamannya.

Biasanya, kata dia, para krama melakukan meditasi di dalam areal pelinggih dan ada juga melakukan meditasi di sela-sela akar pohon atau tepat berada di bawah Pohon Kayu Putih tersebut.

"Untuk jam melakukan meditasi juga sama tidak ditentukan, semua tergantung dari perasaan para krama untuk bermeditasi. Dan tidak ada pantangan apapun untuk datang melakukan meditasi," ujarnya.

Disebutkan wisatawan dari mancanegara melakukan meditasi itu untuk rehabilitasi Narkoba. Mereka biasa datang berkelompok atau bercampur. Ada dari Amerika, China pokoknya dari beberapa negara dan mereka datang secara rutin dimulai dari tahun 2014. Namun, karena ada Pandemi, mereka berhenti datang sementara melakukan meditasi.

Selain dimanfatkan untuk meditasi, di Pelinggih di Pohon Kayu Putih juga dimanfatkan oleh masyarakat di sekitar memohon terang (Penerangan) agar tidak turun hujan saat pelaksanaan kegiatan upakara adat. 

Untuk yang berstana di pelingih Pohon Kayu Putih tersebut menurut para leluhur atau pengelingsir maupun para krama yang sempat melakukan meditasi diyakini berwujud Pendeta lingsir (tua) berjanggut panjang dan membawa Tungked (Tongkat). 

"Beliau dapat dilihat dan berinteraksi langsung dengan krama yang melakukan meditasi," ucapnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami