search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Zelensky Frustrasi Nasib Ukraina di NATO Bayangi Hari Terakhir KTT
Kamis, 13 Juli 2023, 00:05 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Zelensky Frustrasi Nasib Ukraina di NATO Bayangi Hari Terakhir KTT

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Rasa frustrasi Presiden Volodymyr Zelensky dan nasib Ukraina menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) membayangi hari terakhir konferensi tingkat tinggi aliansi militer itu.

KTT NATO berlangsung di Vilnius, Lithuania, pada 11-12 Juli. Nasib keanggotaan Ukraina pun menjadi topik hangat di meja pertemuan puncak.

Zelensky tiba di Lithuania pada Selasa. Ia akan berpartisipasi di KTT dan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

CNN menyebut kehadiran Zelensky sebagai persatuan yang mengancam usai dia mengeluarkan komentar pedas.

"[Saya] menerima bahwa bahasa tertentu sedang dibahas tanpa Ukraina. Kata-kata itu adalah soal undangan untuk menjadi anggota NATO, bukan keanggotaan Ukraina," kata Zelensky.

Di Twitter, Zelensky sempat mengatakan kerangka waktu yang tak ditetapkan untuk keanggotaan Ukraina di NATO adalah hal yang tak masuk akal.

"Sementara pada saat yang sama, kata-kata tak jelas soal 'kondisi' ditambahkan bahkan untuk mengundang Ukraina. Tampaknya, tak ada kesiapan untuk tak mengundang Ukraina ke NATO atau menjadi anggota aliansi," kata dia.

Ia lalu berujar, "Ketidakpuasan adalah kelemahan dan saya akan membahas ini di KTT."

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengusulkan agar Ukraina melewati satu langkah terkait proses menjadi anggota aliansi.

Stoltenberg mengatakan kepala negara anggota NATO "memberi sinyal positif" terkait keanggotaan Ukraina.

"[Negara anggota] menghapus persyaratan untuk Rencana Aksi Keanggotaan (Membership Action Plan/MAP) untuk Ukraina," kata Stoltenberg kepada jurnalis pada Senin (10/7), seperti dikutip Russia Today.

Setibanya di acara puncak itu, Biden mengatakan AS sepakat soal rencana yang diusulkan, dan dari rencana sekutu.

"Kami sepakat bahasa yang kami usulkan, dan Anda usulkan, sehubungan dengan masa depan Ukraina yang bisa bergabung dengan NATO," kata Biden dalam sambutan singkat bersama Stoltenberg.

Sebelumnya, AS sempat menilai Ukraina saat ini belum bisa menjadi anggota NATO.

"Seperti yang Presiden Biden katakan, mengajak Ukraina ke dalam Aliansi sekarang saat kita berada di Vilnius akan membuat NATO masuk ke dalam perang dengan Rusia," ujar Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan, seperti dikutip CNN.

Ia lalu berkata bahwa Ukraina masih "memiliki langkah lebih lanjut untuk menempuh jalur reformasi" sebelum bergabung dengan NATO.

Masalah yang melekat terkait aksesi Ukraina bisa membuat pertemuan Zelensky dan Biden berbeda dari pertemuan sebelumnya.

Tatap muka Biden dan Zelensky kemungkinan akan diakhiri dengan penantian Ukraina selama 15 tahun untuk menjadi anggota NATO.

Direktur di Pusat Strategi dan Keamanan, Scowcroft, Chris Skaluba, mengatakan Ukraina dan banyak sekutu NATO menyerukan peta jalan yang lebih jelas.

"Semacam pernyataan di Vilnius yang akan menunjukkan ke Ukraina apa yang perlu dilakukan untuk masuk ke dalam aliansi. Saya pikir, itu sangat penting untuk menjadikan aliansi kredibel," kata Skaluba.

Pada 2008, NATO berjanji bahwa Ukraina nantinya akan menjadi sekutu aliansi ini. Di saat yang sama, Rusia memperingatkan langkah tersebut melanggar garis merah. Sebab, ekspansi mereka di Eropa Timur mengancam keamanan bagi Kremlin.

Rusia kemudian mengajukan proposal dengan maksud menegosiasikan perluasan NATO pada 2021. Namun, AS dan sekutu menolaknya.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami