search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rumah Ini Jadi Home Industri Narkoba
Senin, 27 Desember 2021, 15:45 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Rumah Ini Jadi Home Industri Narkoba

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Polres Kediri berhasil menggerebek sebuah home industri pembuatan narkotika jenis pil dobel L di Desa Wonojoyo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Sebanyak 7000 butir diamankan beserta beberapa bahan bakunya beserta cetakannya. 

Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho mengatakan, home industri ditemukan berdasarkan pengembangan kasus penyalahgunaan sabu-sabu.

"Jadi tersangka atas nama Rindi warga Tamanan, Pesantren, Kota Kediri yang sebelumnya terjerat kasus sabu-sabu. Saat diusut di HP tersangka terdapat indikasi dia punya home industri narkoba," katanya.

Agung juga mengatakan, saat penggerebeken petugas Satreskoba Polres Kediri menemukan sejumlah barang bukti, diantaranya seperti alat pencetak butiran pil, serta bahan baku narkotika.

"Ditemukan juga sebanyak 7000 butir siap edar pil dobel L dari rumah kontrakan pelaku," ucapnya.

Menurut Agung, rumah produksi milik Rindi itu telah beroperasi selama dua bulan, dan dalam satu bulannya dapat memproduksi sebanyak 80.000 butir pil dobel L siap edar.

"Selama ini cara pelaku mengirim yakni dengan sistim ranjau, dan pengiriman dilakukan ketika barang itu sudah mencapai 80.000 produksi," tuturnya.

Lebih lanjut Kapolres menyebut, selama dua bulan produksi pihak tersangka telah mengirim barang haram tersebut sebanyak 3 kali. "Hasilnya, sehari bersih pelaku dapat uang setidaknya satu juta perhari," ucapnya.

Sementara, saat ditanyai jaringan, Agung menuturkan bahwa saat ini pihak Reskoba masih menelusuri kemungkinan jaringan besar yang menyuplai bahan baku Pil LL.

"Masih didalami, sementara pelaku mengaku kepada kami bahwa dia hanya menjalankam usahanya sendiri tanpa jaringan," tutupnya.

Di tempat yang sama, Rindi salah seorang pelaku pembuat pil LL mengaku dapat memproduksi barang haram itu karena belajar otodidak dari Youtube.

Menurutnya beberapa alat pres obat telah banyak dijual di toko online. "Alat yang dipakai ya cuma pres sama oven dan beberapa timbangan," tuturnya.

Ditanyai terkait kasusnya bapak dua anak tersebut mengaku kepepet kebutuhan harian keluarga.

"Hasilnya digunakan untuk kebutuhan keluarga," katanya menegaskan.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami