Suami-Istri di Bangli Meninggal Tertimbun Longsor
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BANGLI.
Satu keluarga di Banjar Brahmana Bukit, Kelurahan Cempaga, Kabupaten Bangli menjadi korban longsor dimana dua diantaranya meninggal dunia, Jumat (7/7).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.35 WITA. Dua korban tewas merupakan pasangan suami-istri, yakni bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38). Keduanya meninggal akibat tertimbun longsor.
Jenazah kedua korban kini telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangli. Sementara tujuh orang lainnya berhasil diselamatkan.
"Dua orang korban yang sempat terjebak (longsor) sudah bisa ditemukan pada dini hari Sabtu (8/7) sekira pukul 02.00 WITA dalam keadaan meninggal dunia dan jenazahnya langsung dibawa ke RSUD Bangli," kata Kepala Pelaksana BPBD/ Damkar Kabupaten Bangli Wayan Wardana, Sabtu (8/7).
Sementara, tujuh orang korban yang selamat kini telah mengungsi ke rumah kerabatnya. Petugas gabungan juga melakukan penanganan di lokasi.
"Tim gabungan melanjutkan penanganan di lokasi berupa pembersihan sisa lumpur dengan alat berat dan evakuasi barang korban. Sedangkan tujuh orang yang berhasil selamat saat ini mengungsi di rumah kerabat," ujarnya.
Selain di Bangli, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan beberapa peristiwa akibat bencana hidrometeorologi basah di sejumlah daerah Bali. Wilayah terdampak antara lain di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan, Buleleng, Klungkung, Jembrana dan Karangasem.
Dampak yang tercatat dari peristiwa di sejumlah wilayah tersebut, termasuk Karangasem, antara lain pohon tumbang 31 titik, bangunan rusak 4 titik dan jalan rusak 1 titik, sedangkan kejadian banjir 12 titik dan longsor 29 titik. Hujan intensitas tinggi ini disertai adanya angin kencang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan dinas terkait yang dibantu TNI, Polri dan relawan telah merespons dengan upaya tanggap darurat di lapangan.
Prakiraan cuaca Provinsi Bali dalam dua hari ke depan menunjukkan potensi hujan sedang hingga lebat di sebagian besar wilayah. Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah daerah dan warga diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor.
"Terkait dengan bahaya tanah longsor, warga dapat mengantisipasi dampak sejak dini, seperti evakuasi ke tempat aman apabila wilayahnya mengalami hujan lebat dengan durasi lama. Terlebih mereka yang tinggal di sekitar bukit atau tebing. Longsoran dapat dipicu dengan kondisi tanah yang labil dan curah hujan tinggi," ujar Abdul. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Robby
Reporter: bbn/net