WHO: Akhir Pandemi Covid-19 Sudah di Depan Mata
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan akhir pandemi Covid-19 sudah di depan mata. Pernyataan itu disampaikan dengan melihat jumlah kasus dan kematian akibat virus tersebut yang menurun selama beberapa waktu terakhir.
"Kita tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengakhiri pandemi. Kita belum sampai di sana, tetapi akhir sudah di depan mata," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers.
Ghebreyesus mengungkapkan jumlah kematian mingguan akibat Covid-19 pada pekan lalu terendah sejak Maret 2020. Melihat hal itu, Ghebreyesus meminta semua pihak untuk mengerahkan seluruh tenaga untuk mengakhiri pandemi.
"Kita berada dalam posisi menang, tetapi sekarang adalah waktu terburuk untuk berhenti berlari. Sekarang adalah waktunya untuk berlari lebih keras dan memastikan kita melewati garis dan menuai hasil dari semua usaha kita. kerja keras," ujarnya.
Kendati demikian, ia mengingatkan masih ada risiko lebih banyak varian, kematian, gangguan dan ketidakpastian. WHO merilis enam ringkasan kebijakan yang menguraikan tindakan utama yang harus diambil pemerintah untuk mengakhiri pandemi.
Rekomendasi itu di antaranya mendesak negara untuk berinvestasi pada vaksinasi 100 persen pada kelompok yang paling berisiko, termasuk pekerja kesehatan dan orang tua.
Laporan tersebut didasarkan pada bukti dan pengalaman selama 32 bulan terakhir dan menawarkan panduan tentang cara menyelamatkan nyawa, melindungi sistem kesehatan, dan menghindari gangguan sosial dan ekonomi.
Baca juga:
Rusia Serang Balik Ukraina Habis-Habisan
Meskipun jumlah kasus resmi menjadi kurang dilaporkan secara signifikan, tren telah menunjukkan penurunan yang stabil dalam kasus, baik secara global maupun di AS.
Menurut laporan WHO terbaru, jumlah kasus mingguan turun di semua wilayah, dengan penurunan keseluruhan 28 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya menjadi 3,1 juta.
WHO melaporkan lebih dari 11 ribu kematian yang dilaporkan antara 5 dan 11 September, turun 22 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Secara keseluruhan, ada lebih dari 6,4 juta kematian yang dilaporkan secara global pada 11 September.
Kendati demikian, WHO mengakui penurunan jumlah kasus bisa menipu mengingat banyak negara yang mengurangi tes.
"Jumlah kasus yang dilaporkan ke WHO kami tahu di bawah yang sebenarnya (underestimate)," ujar pimpinan teknis WHO Maria Van Kerkhove seperti dilansir dari AFP.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net