Air Minum Desa Tercemar Zat Kimia
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Warga Desa Baktiseraga, terutama Dusun Galiran, Seraya dan Tista, Jumat (1/2) pagi tidak bisa menikmati fasilitas air minum milik desa setempat. Pasalnya, air yang distribusikan dari bak penampungan yang terletak di Dusun Bangah, Desa Panji telah tercemar zat kimia yang jenisnya belum diketahui.
Kepala Dusun Galiran, Desa Baktiseraga, Gede Riasa mengungkapkan, awalnya warga mengetahui air minum yang dikelola desa tersebut tercemar ketika warga membuka kran air yang mengeluarkan bau tidak sedap. Informasi tersebut diteruskan dan diumumkan kepada warga setempat, termasuk melakukan koordinasi dengan Kepala Dusun Seraya dan Tista.
“Air memiliki bau tidak sedap seperti endrin (racun pestisida, red). Warga pun resah, dan kelian desa adat segera memperingatkan para warga untuk tidak mengkonsumsi atau menggunakan air dari kran,” ungkap Riasa.
Menyikapi keluhan warga, Ketua Pengelola Air Minum Desa Baktiseraga, Made Darmayasa mengaku telah melakukan pengecekan ke bak penampungan di Dusun Bangah, Desa Panji dengan berkoordinasi dengan jajaran terkait.
“Dari pengecekan, bak penampungan sudah dalam keadaan terkunci, baik itu pagar maupun tutup baknya. Saya tidak tahu kenapa bisa begini. Dan dari baunya, air seperti tercampur semacam zat kimia. Baunya mirip poradan (pestisida, red),” papar Darmayasa.
Memastikan air yang berada di bak penampungan tercampur dengan bahan kimia, pihak pengelola air minum Desa Baktiseraga mendatangkan Tim dari PDAM Buleleng,
“Dari kondisi secara kasat mata dan bau yang dikeluarkan, air di dalam bak penampungan tidak layak untuk dikonsumsi, sehingga kita ambil sample untuk diteliti di laboratorium,” ungkap petugas dari PDAM Buleleng.
Sementara, untuk menghindari air minum tersebut dikonsumsi warga, pihak pengelola Air Minum Desa Baktiseraga langsung membersihkan bak penampungan dengan menguras dan membuang air yang diduga telah tercampur dengan zat Kimia tersebut. (sas)
Reporter: bbn/ctg