search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jalan Keluar Pelabuhan Gilimanuk Benyah Latig
Kamis, 12 Februari 2009, 15:43 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Kelancaran perjalanan pengguna jasa penyeberangan Gilimanuk-Ketapang sedikit terganggu. Pasalnya, jalan keluar dari Pelabuhan Gilimanuk kondisinya benyah latig (hancur lebur,red) sehingga sangat membahayakan pengguna jasa terutama kendaraan barang yang sarat muatan dan bus. Anehnya, kendatipun kondisi menyedihkan ini telah berlangsung cukup lama, pihak PT. ASDP Cabang Ketapang-Gilimanuk selaku pemegang otorita dan pengelola pelabuhan terkesan tutup mata.

Pantuan beritabali.com di lapangan, Kamis (12/2), jalan keluar pelabuhan tepatnya di depan pos pemeriksaan kendaraan kondisinya rusak parah, setengah badan jalan hancur dan berlubang dengan lebar sekitar 5 meter dan kedalamnya sekitar 20 cm. Kondisi ini kian menyedihkan saat hujan turun karena lubang jalan tersebut berubah menjadi kubangan lumpur.

"Kalau muatannya penuh jika terperosok shockbreaker atau as roda bisa patah. Kalau sudah patah yang rugi kita, bukan ASDP," ujar Hasan, seorang sopir truk. Dirinya menyayangkan sikap ASDP yang tidak segera memperbaiki jalan tersebut.

Lantaran takut terjadi kerusakan pada kendaraannya maka beberapa truk terpaksa keluar melalui jalan di depan Pura Segara padahal jalan tersebut merupakan jalan larangan untuk dilintasi kendaraan sarat muatan karena getarannya dikhawatirkan menimbulkan kerusakan bagunan pura dan menganggu umat yang sembahyang.

Kepala KP3 Gilimanuk, AKP I Nyoman Suparta seizin Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Suardana ketika dikonfirmasi, Kamis (12/2) mengatakan pihaknya sudah mengirimkan permohonan kepada ASDP supaya jalan tersebut segera diperbaiki. "Kita sudah bersurat ke ASDP agar segera diperbaiki karena sangat mengganggu arus kendaraan yang masuk Bali,"ungkapnya.

Lanjut Suparta, jalur tersebut hanya satu-satunya jalur untuk keluar pelabuhan sehingga meski rusak parah tetap digunakan untuk arus kendaraan keluar pelabuhan.

Sementara itu, Manajer Operasional ASDP Gilimanuk, Ospar Silaban, ketika dikonfirmasi terpisah, Kamis (12/2) membantah kalau pihaknya tutup mata atas rusaknya jalan tersebut. "Kita sudah berupaya memperbaikinya. Untuk sementara kita urug dulu dengan krokol," kilahnya.

Untuk memperbaiki jalan tersebut, Ospar mengaku sudah menurunkan tim teknis dan sudah mengajukan usulan perbaikannya ke ASDP Cabang Ketapang-Gilimanuk. "Kerusakan itu disebabkan oleh hujan dan beban kendaraan yang melintas. Kita sudah usulkan perbaikannya ke Cabang. Kita tunggu saja realisasinya, mudah-mudahan cepat atau mungkin setelah musin hujan ini berhenti,"terangnya. (dey)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami