Warga Bentuyung Tetap Tuntut Rp 300 Juta
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Warga Desa Bentuyung Ubud, hingga kini tetap menuntut uang sejumlah Rp 300 juta, sebagai kompensasi pemakaian wilayah desa mereka sebagai lokasi syuting film Eat, Pray, Love yang dibintangi artis Amerika Julia Roberts. Warga beralasan hal ini sudah diatur dalam perjanjian tertulis bermaterai dengan pihak pembuat film.
Penegasan ini ini disampaikan Bendesa (pimpinan) Adat Bentuyung Ubud, Gede Calpin hari ini (17/10).
Ini membantah pernyataan sejumlah warga Bentuyung dan Bupati Gianyar Cok Ace, dalam jumpa pers di desa itu kemarin, yang menyatakan persoalan tuntutan kompensasi pemakaian wilayah desa sudah beres.
Menurut Gede Calpin, persoalan tuntutan kompensasi warga sebesar Rp 300 juta hingga saat ini belum selesai. Saat ini pihaknya baru menerima uang sebesar Rp 10 juta dari pihak pembuat film, sebagai pembayaran lahan untuk parkir kendaraan kru film Eat, Pray, Love.
Tuntutan warga ini, kata Calpin, bukan untuk menghambat pembuatan film dan bukan didasarkan atas sifat komersial warga Bentuyung Ubud.
Permintaan warga ini hanya untuk menagih janji tertulis pembayaran penggunaan property desa, yang diberikan pihak pembuat film sebelumnya. Ada info uang ratusan juta sudah cair, tapi tidak sampai ke warga Bentuyung. Sebagai bendesa adat, saya takut dicap korupsi oleh warga saya, kata Calpin.
Perjanjian tertulis soal penggunaan property Desa Bentuyung yang dimaksud Calpin tertanggal 7 Oktober 2009, bermaterai Rp 6000, ditandatangani Eksekutif PT SYZYGY, Fifi Tandjung.
Sementara itu, proses syuting film Eat, Pray, Love di Desa Bentuyung Ubud berakhir hari ini. Para kru film Eat, Pray, Love tampak mengemasi semua perlengkapan syuting film.
Menurut rencana, proses syuting Eat, Pray, Love akan dilanjutkan hari Senin depan dan mengambil lokasi syuting di Desa Tegalalang Gianyar. (art)
Reporter: bbn/rob