Kasus HIV AIDS Terbanyak di Kota Denpasar
Rabu, 2 Desember 2015,
03:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Sebaran kasus HIV/AIDS di Bali kini sudah makin meluas. Konsentrasi terbanyak terdapat di Kota Denpasar.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sudikerta yang juga selaku Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali. Ia mengungkapkan bahwa sebaran kasus HIV/AIDS yang ada di Bali sudah meluas, dimana konsentrasi terbanyak terdapat di Kota Denpasar.
"Di Denpasar sebanyak 4.974 kasus, Buleleng 2.203 kasus, dan Badung sebanyak 1.998 kasus,"ujarnya pada acara Peringatan Hari HIV/AIDS se-Dunia, juga dirangkaikan dengan HUT Yayasan Dwijendra yang ke-63 bertempat di Aula Sadhu Gocara, Yayasan Dwijendra-Denpasar, pada Selasa (1/12/2015).
Kasus terbanyak, sambung Wagub, menyasar masyarakat usia produktif yaitu antara 15-49 tahun, berasal dari kalangan Siswa/i SMP, SMA dan angkatan kerja baik swasta maupun PNS. Bahkan TNI/POLRI tidak luput dari serangan HIV/AIDS.
Sedangkan cara penularan terbanyak melalui hubungan seksual yang sembarangan, penggunaan jarum suntik dan alat-alat bedah yang tercemar HIV.
Selain itu, penularan dari Ibu HIV ke bayinya juga menjadi trend di Bali saat ini terutama di wilayah pedesaan. Oleh karenanya, dengan berbagai kasus yang terjadi tersebut Sudikerta menghimbau masyarakat untuk lebih mawas diri dan menjaga perilaku sehat.
Selain itu, juga diharapkan bagi para kader peduli AIDS ditingkat sekolah dan masyarakat di desa, dapat menyebarluaskan informasi mengenai HIV/AIDS ini baik dari segi penularan maupun pencegahannya.
"Bagi mereka yang mengidap HIV Aids agar melakukan rehabilitasi, serta lebih intensif menerapkan perilaku hidup sehat seperti penggunaan jarum suntik yang steril, penggunaan kondom secara konsisten khususnya bagi para pecandu seksual, minum obat Anti Retroviral (ARV) bagi mereka yang sudah terjangkit HIV/AIDS, serta berbagai cara-cara hidup sehat lainnya,"ujarnya.
Melalui momentum peringatan Hari Aids Sedunia (HAS) masyarakat diharapkan dapat mengedepankan filosofi “mulat sarira”, yaitu merefleksikan ataupun instrospeksi diri terhadap perilaku yang diterapkan sehari-hari. Dengan mulat sarira perilaku perilaku yang tidak sehat dan dapat menyebabkan penyebaran penyakit AIDS dapat dicegah.[bbn/hms]
Berita Premium
Reporter: bbn/eng
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025