search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rai Mantra Ajak Mahasiswa Berbahasa Bali Setiap Rabu, Purnama, dan Tilem
Rabu, 16 November 2016, 15:25 WITA Follow
image

Rai Mantra saat menerima audensi dari Keluarga Besar Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Bahasa Bali menjadi Bahasa Ibu dan kesehariaan masyarakat di Bali. Saat ini Bahasa Bali dalam kesehariannya mulai ditinggalkan. Masyarakat lebih sering berkomunikasi sehari-hari, baik di rumah maupun dilingkungan kantor ataupun sekolah, dengan menggunakan Bahasa Indonesia.

Melihat hal tersebut Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra, melakukan sebuah gerakan mewajibkan seluruh pegawai di lingkungan Pemkot Denpasar setiap hari Rabu, Purnama, dan Tilem menggunakan Bahasa Bali dan berpakaian adat Bali. 

Hal ini kemudian terus digencarkan Walikota Rai Mantra dengan menyasar lembaga pendidikan untuk melestarikan Bahasa Bali. 

"Kita harus lakukan penguatan dan pelestarian Bahasa Bali sebagai Bahasa Ibu," ujar Rai Mantra, Rabu (16/11) saat menerima audensi dari Keluarga Besar Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar. 

Dalam kesempatan tersebut Rai Mantra mengajak mahasiswa dan seluruh lembaga pendidikan untuk turut serta dalam pelestarian Bahasa Bali. Meski memilih hari tertentu, namun hal ini diharapkan tidak mengurangi makna akan semangat bersama melakukan penguatan dan pelestarian Bahasa Bali. 

Hal ini juga tak terlepas dari Bahasa Bali yang sebagai kebutuhan, dan Bahasa Indonesia sebagai kewajiban dan Bahasa Inggris sebagai keharusan yang tak terlepas dalam menjawab tantangan globalisasi saat ini. 

"Disamping berbahasa Bali setiap Purnama dan Tilem mahasiswa juga dapat menggunakan pakaian adat Bali saat melakukan aktivitas di Kampus," ujar Rai Mantra. 

Dalam pembahasan tersebut Rai Mantra juga mengingatkan kepada mahasiswa agar terus melakukan peningkatan kualitas dan daya saing diri. Terkait dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mahasiswa sebagai generasi penurus harus mampu melihat peluang peningkatan kualitas diri lewat ekonomi kreatif. 

Pengemasan secara kreatif banyak dilakukan pemuda untuk meningkatan daya saing lokal. Hal ini telah dilakukan banyak anak-anak muda Bali dan Denpasar. Seperti misalnya, Komik Tantraz yang mengemas cerita Calonarang kedalam sebuah gambar komik yang kreatif dan kekinian hingga mampu menggaet pasar eropa. 

"Kreativitas-kreativitas seperti ini akan terus saya dorong, dan saya bangga akan kreativitas pemuda kreatif," ujar Rai Mantra.

Sementara Dr. A.A A Ngr. Tini Rusmini Gorda yang juga Ketua Perdiknas Denpasar dan selaku pembina KBMHD Undiknas sangat mendukung program Walikota Rai Mantra dalam melestarikan Bahasa Bali. Dalam pertemuan tersebut Tini Rusmini Gorda mendorong Mahasiswa Undiknas untuk melaksanakan seruan Walikota Rai Mantra dalam melestarikan Bahasa Bali setiap Rabu, Purnama dan Tilem. 

Ketut Ayu Martini Mahasiswa Undiknas mengatakan kehadiran pihaknya disini ingin mengundang Walikota Rai Mantra untuk dapat menjadi pembicara dalam Seminar Berasaskan Hindu yang akan filaksanakan pada 19 November mendatang. 

Undangan ini juga didasarkan pada komitmen Walikota Rai Mantra dalam ekonomi krfeatif di Kota Denpasar, yang akan melakukan pembahasan dalam meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat Bali. 

"Kami mengharapkan kehadiran Bapak Walikota Rai Mantra yang nantinya dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang ekonomi kreatif," ujarnya.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami