search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Terungkap, Pembunuh Bule Belanda di Perumahan Berjumlah 2 Orang
Senin, 13 November 2017, 08:25 WITA Follow
image

ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Setelah mendalami kasus pembunuhan bule Belanda bernama Robert Gilhooad dengan menangkap tersangka Winda Wilantara, jajaran Sat Reskrim Polresta Denpasar kembali menangkap satu pelakunya. Untuk nama pelaku ini, polisi masih merahasiakannya dengan alasan akan merilis kasus tersebut, hari ini (13/11) di Polresta Denpasar. 
 
[pilihan-redaksi]
Kendati demikian, Polisi memastikan, Robert merupakan korban pembunuhan di Perum Puri Gading, Jalan Ambon Blok A 7 nomor 7, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Jumat 3 November lalu.
 
“Pelakunya ada dua dan akan kami ungkap semuanya,” terang Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Aris Purwanto belum lama ini. 
 
Kasus ini terungkap setelah jajaran Sat Reskrim Polresta Denpasar meringkus seorang pelaku pembunuhan bernama Winda Wilantara. Dia diamankan di Tulangbawang Lampung dan kini sudah menjalani pemeriksaan di Polresta Denpasar. 
 
Menurut Kompol Aris, dari kesimpulan awal oleh Tim Forensik RSUP Sanglah, memang korban dibunuh. Dan penyebab kematian korban adalah akibat kekerasan pada kepala kiri yang menyebabkan pendarahan otak bagian kanan. 
 
"Korban memang dibunuh sesuai hasil kesimpulan tim forensik," bebernya. 
 
Sebelumnya diberitakan, mayat bule Robert ditemukan pada Jumat 3 November 2017 sekira pukul 20.00 Wita di Perum Puri Gading Jimbaran. Polisi menemukan banyak kejanggalan di TKP dan mendeteksi mobil korban Mercy keluaran tahun 2006 warna merah dengan nopol DK 346 FF di Pelabuhan Merak, Banten. Atas hal ini, polisi berkoordinasi dengan rekan Polri jajaran Polda Lampung dan menangkap Winda, Selasa pagi (7/11). 
 
Dari kesimpulan awal oleh Tim Forensik RSUP Sanglah, memang korban dibunuh. Dan penyebab kematian korban adalah akibat kekerasan pada kepala kiri yang menyebabkan pendarahan otak bagaian kanan. [spy/wrt]

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami