search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Membangkitkan Kembali Tradisi Siat Yeh di Jimbaran
Minggu, 18 Maret 2018, 13:35 WITA Follow
image

Beritabali.com/Agus Astapa

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Badung. Siat Yeh atau perang air merupakan tradisi lama yang sudah sempat terkubur akibat pesatnya perkembangan jaman. Warga Jimbaran kini kembali mencoba membangkitkan tradisi tersebut dengan menggelar di Catus Pata-Banjar Teba, Jimbaran-Badung. Siat Yeh yang merupakan upacara Pengelukatan Agung kembali digelar untuk pertama kalinya bertepatan dengan Ngembak Geni atau sehari setelah perayaan Nyepi pada Minggu (18/3).

[pilihan-redaksi]
Prosesi Siat Yeh diawali dengan mendak (menjemput) tirta (air suci) ke Pantai Timur dan Barat Jimbaran. Proses mendak tirta ini dilakukan sebagai wujud mohon air suci untuk diguankan sebagai bahan pengelukatan. Jika dahulu, sumber air Pantai Timur dan Barat akan bertemu dalam satu titik campuan, sehingga krama banjar disanalah kerap nunas pengelukatan.

“Biasanya krama akan ramai-ramai ke pasih atau ke air saat Nyipeng, tetapi karena Nyipeng tidak boleh keluar, maka itu dilakukan saat Ngembak Gni. Sayangnya, kemajuan pembangunan, membuat pertemuan air dari dua sumber itu tidak bisa lagi dilakukan, sehingga tradisi kami hilang,” ujar penggagas acara IGKG Yusa Arsana Putra, SH saat ditemui di sela-sela acara Siat Yeh.

Selanjutnya, muncul pemikiran, untuk membangkitkan kembali tradisi lama itu, dengan mengambil momentum Banyu Pinaruh tahun 2018 ini.

“Momen Ngembak Gni dengan Banyu Pinaruh bersamaan sehingga pas sekali tradisi Siat Yeh kami lakukan dengan model kekinian,” kata Yusa.

Ketua panitia AA. Bagus Cahya Dwijanata menambahkan, tradisi Siat Yeh ini, akan terjadi puncaknya saat dua sumber air dari pantai Timur dan Barat disatukan di depan Balai Banjar Teba, Jimbaran. Dengan disambut tari rejang oleh ibu-ibu PKK, selanjutnya dua tirta itu disatukan dan diikuti seluruh peserta yang sebagian besar dari para sekeha teruna teruni banjar.

“Melalui tradisi ini, kami generasi muda ingin melestarikannya sehingga ke depan, tradisi Siat Yeh ini bisa rutin dilakukan tiap Ngembak Gni,” ungkap Dwijanata.

[pilihan-redaksi2]
Koordinator kesenian Banjar Teba, I Wayan Eka Santa Purwita menambahkan, karena baru pertama kali dilaksanakan, diharapkan tahun depan tradisi ini bisa dilanjutkan dengan rangkaian acara festival budaya. Ia mengaku bersyukur, tradisi lama yang dibangkitkan kembali ini, mendapatkan apresiasi dari Pemda Badung dengan adanya penandatanganan prasasti.

Melalui Siat Yeh ini, diharapkan segala kekotoran duniawi bisa dihilangkan setelah melakukan upacar penyucian diri dengan melukat bersama. Acara Siat Yeh ini diawali dengan penyiraman tirta pengelukatan oleh Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa. [bbn/rlsastapa/mul]

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami