Kondisi Pesawat Lion Air JT610 Saat Tiba di Bali Dinilai Tidak Ada Gangguan
Senin, 5 November 2018,
09:15 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali-Nusa Tenggara, Herson menyebut kondisi pesawat Lion Air JT610 saat berangkat dari Bali sebelum mengalami kecelakaan saat terbang dari Jakarta tujuan Pangkal Pinang tidak ada gangguan dari hasil evaluasi data maskapai Lion Air.
"Hasil komparasi data teknis dan data penerbangan sebelumnya, semuanya normal," ucapnya.
Ia memaparkan ketika dilakukan pemeriksaan Lion Air sebelumnya memang normal, dan kalaupun ada kerusakan saat berada di Bandara Ngurah Rai, pilot pastinya tidak akan berani terbang. Pesawat Lion Air itu terbang karena memang tidak ada masalah saat hendak terbang dari Bandara Ngurah Rai Bali.
"Untuk Lion Air yang kemarin, keseluruhannya sudah diperiksa. Dari data-data yang sudah ada. Untuk di data semuanya normal," paparnya saat pemeriksaan rutin Ramp Check pada pesawat terhadap sejumlah maskapai di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Minggu (4/11).
Lebih jauh Herson menyebutkan, setiap pesawat yang baru datang, memang semua dievaluasi. Dimana evaluasi yang dilakukan pihak Otban ada evaluasi harian, mingguan, bulanan dan juga ada yang tahunan.
Terkait dengan lama waktu pelaksaaan Ramp Check, katad dia untuk satu peswat tergantung dari waktu ground time pesawat masing-masing pesawat. "Pesawat diberi jeda waktu 30 menit saat turun, maka pemeriksaan dilakukan sekitar 15 - 20 menit," jelasnya.
Dikatakan, adapun beberapa pemeriksaan yang dilakukan diantaranya, terkait administrasi pilot maupun kru pesawatnya. Setelah itu, lanjutnya dilakukan evaluasi hasil dari sebelum penerbangan, termasuk juga pengecekan teknis dan lainnya. Hasil pengecekan tersebut nantinya dibandingkan dengan data selama penerbangan. Sebab, selama penerbangan pilot memang memiliki catatan juga.
"Itu semua nantinya akan dilihat dan dievaluasi oleh tim inspektor kami," katanya.
"Evaluasi ini merupakan pengecekan keseluruhan untuk keselamatan penerbangan supaya aman dan nyaman. Dari Otban, pengecekan rutin dilakukan. Bahkan, sampai kesehatan dari kru juga dilakukan pengecekan," terangnya.
Jika dilihat dari kondisi cuaca pada saat itu dikatakan, terkait cuaca pihak BMKG secara rutin setiap saat melaporkan kondisi yang berhubungan dengan cuaca. Termasuk hal-hal yang dikhawatirkan terhadap cuaca sudah juga dilaporkan pihak BMKG.
"Di sini ada sinergi antara BMKG dan dengan pihak tower sebab Keselamatan penerbangan yang paling utama untuk mengantisipasi terhadap hal yang tidak diinginkan sehingga Airnav bisa mengalihkan apabila terjadi cuaca buruk," cetusnya.
Dia juga menambahkan pantauan di lokasi begitu pesawat mendarat sejumlah petugas sudah langsung bersiap melakukan pengecekan. Begitu pesawat parkir, sejumlah teknisi langsung beraksi diawali dengan pemasangan pengganjal pada ban pesawat. Dilanjutkan dengan pemeriksaan secara detail.
Berita Badung Terbaru
Reporter: bbn/aga